A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Lama Tak Berhubungan Seks, Ini Konsekuensinya

Kompas TV entertainment lifestyle

Lama Tak Berhubungan Seks, Ini Konsekuensinya

Kompas.tv - 27 Juni 2020, 14:58 WIB
lama-tak-berhubungan-seks-ini-konsekuensinya
Ilustrasi menikah, pernikahan (Sumber: Pixabay)
Penulis : Haryo Jati

Needle mengatakan, manfaat ini sangat penting sehingga orang yang tidak bisa berhubungan seks bisa tetap bermasturbasi dan mengalami orgasme.

“Orgasme melepaskan endorfin yang membantu mengurangi stres, setidaknya untuk sementara, dan mengarah pada perasaan positif yang membuat kita lebih bahagia,” kata Needle.

“Bahkan, jika kita tidak berhubungan seks dengan pasangan, temukan cara untuk tetap mengalami orgasme agar memperoleh manfaat kesehatan,” katanya.

Puasa Seks Memacu Perasaan Haus Akan Sentuhan

Berhubungan seks memiliki banyak manfaat kesehatan. Dengan demikian, jika kita tidak dapat melakukannya, ada konsekuensi yang akan dihadapi.

Mereka yang berbulan-bulan tidak merasakan keintiman fisik akan mengalami haus sentuhan, yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan peningkatan tingkat depresi serta kecemasan.

"Ketika mereka yang ingin berhubungan seks mengalami kurangnya keintiman seksual, akan terjadi efek yang merusak kesehatan mental, emosional, dan fisik yang mengakibatkan berbagai gejala, perasaan terisolasi, rasa tidak aman, dan harga diri rendah"  tutur psikoterapis dan terapis seks di NYC, Dr Dulcinea Pitagora.

Sulit Menemukan Kembali Kehidupan Seks Pasca-Karantina

Menurut Pitagora, beberapa orang yang sulit berubah bisa kesulitan menemukan kembali seks setelah lama tidak berhubungan seks, entah itu disebabkan oleh karantina atau hal lain.

“Saya menggunakan kata 'menemukan kembali', bukan 'kembali menuju' karena bisa saja tidak ada kehidupan seks yang sama seperti masa sebelum karantina,” kata Pitagora.

“Mereka dapat mengalami pertumbuhan dan pencarian jati diri, dan lewat introspeksi, mereka menemukan cara berpikir baru tentang seksualitas mereka, dengan siapa mereka ingin berhubungan seks dan bagaimana caranya,” lanjutnya

Membayangkan bagaimana kehidupan seks setelah karantina terasa mengerikan. Namun, Pitagora menyebut hal itu bisa menjadi kesempatan bagi seseorang untuk berpikir kritis tentang keinginan dan hasrat seksual mereka.

“Saya katakan, orang bisa mengalami semacam euforia ketika masalah diatasi, dan mereka punya kesempatan untuk mengeksplorasi seksualitas dengan cara yang mungkin telah mereka lakukan sebelumnya,” ujarnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x