"Kami merasa line up (formasi, red) baru ini dan musik baru yang akan dipersembahkan penuh dengan energi," lanjutnya.
Tentang era baru Linkin Park, Shinoda mengatakan semua seakan kembali ke titik awal perjalanan mereka.
"Sebelum Linkin Park, nama band pertama kali adalah Xero. Judul album baru kami mengacu kepada awal perjalanan kami dan perjalanan yang sedang kami tempuh saat ini," ungkapnya.
"Dari segi musik dan secara emosional, album ini adalah tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan seraya kami merayakan sound khas kami, dengan semangat baru," lanjutnya.
Bagi mereka, album baru tersebut dibuat dengan apresiasi terdalam untuk rekan satu band mereka, baik yang baru maupun yang lama.
"Kami bangga dengan apa yang Linkin Park telah capai selama bertahun-tahun, dan kami tidak sabar dengan perjalanan yang ada di depan kami,” kata Shinoda.
Dari detik pertama single baru mereka, The Emptiness Machine, DNA Linkin Park sudah terasa lengkap dengan energi meledak-ledak dengan sentuhan Linkin Park yang langsung dapat dikenali dan tidak dapat ditiru oleh siapa pun.
Sebuah lagu bernuansa anthemic, melodi-melodi hipnotik dari Shinoda dilanjutkan dengan bagian chorus yang diisi Armstrong yang menggelegar, di atas riff-riff yang terdistorsi dan permainan drum yang menghentak.
Baca Juga: 22 Tahun Berkarya, Maliq & D'Essentials Perdana Gelar Tur Album di Indonesia hingga Malaysia
Lewat album From Zero, Linkin Park ingin memanfaatkan energi paling murni dari masa lalu, masa kini, dan masa depan mereka. Era baru Linkin Park telah resmi dimulai.
Linkin Park, kini beranggotakan Mike Shinoda, Brad Delson, Phoenix, Joe Hahn dengan dua personil baru, yaitu Emily Armstrong (dari band Dead Sara) sebagai co-vocalist dan Colin Brittain (penulis lagu/produser untuk G Flip, Illenium, One OK Rock) sebagai drummer.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.