Kompas TV entertainment musik

Sejumlah Artis dan Vendor Malaysia Bakal Gugat The 1975, Buntut Pembatalan Good Vibes Festival

Kompas.tv - 26 Juli 2023, 15:54 WIB
sejumlah-artis-dan-vendor-malaysia-bakal-gugat-the-1975-buntut-pembatalan-good-vibes-festival
Vokalis band The 1975, Matthew Healy atau Matty Healey, tampil pada Governors Ball Music Festival 2019 di Randalls Island Park, New York, Amerika Serikat, Sabtu, 1 Juni 2019. (Sumber: Andy Kropa/Invision/AP)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Deni Muliya

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Sejumlah artis dan vendor festival di Malaysia tengah menyiapkan gugatan class action terhadap band The 1975 atas pembatalan Good Vibes Festival di Kuala Lumpur.

Gugatan ini berawal dari vokalis band The 1975, Matty Healy yang mengkritik pemerintah Malaysia dan undang-undang anti LGBT di atas panggung.

Dia juga mencium bassist, Ross MacDonald di atas panggung, Jumat (21/7/2023).

Akibatnya, pihak berwenang membatalkan festival tersebut yang sebetulnya masih tersisa tiga hari. Band The 1975 juga dilarang tampil lagi di negara tersebut.

Baca Juga: 3 Gurauan Sheila On 7 di We The Fest 2023, Sempat Sindir Matty Healy dan The 1975

Insiden itu sontak membuat masyarakat Malaysia melapor ke polisi. Per Selasa (25/7/2023), setidaknya sudah ada 18 laporan polisi yang diajukan atas insiden tersebut.

Melansir NME, firma hukum Malaysia Thomas Philip tengah menyiapkan gugatan class action, gugatan yang diajukan oleh pihak yang dirugikan dalam jumlah banyak dan punya kepentingan sama.

Pengelola firma hukum tersebut, Matthew Thomas Philip mengatakan, pihaknya meminta kompensasi dan kerugian kepada keempat personel The 1975.

Matthew mengatakan, keempat personel The 1975 melakukan tindakan sembrono dengan sengaja, padahal sudah mengetahui konsekuensi atas tindakannya.

“The 1975 harus dimintai pertanggungjawaban dan tanggung jawab atas kerugian yang diderita para artis dan vendor,” kata Matthew, Selasa.

Baca Juga: Sederet Kontroversi Matty Healy The 1975: Rasis, Salam Nazi, hingga Ciuman Gay di Negara Anti-LGBT

Matthew pertama kali menawarkan layanan hukum untuk mengajukan gugatan class action kepada artis lokal yang dirugikan karena tindakan The 1975.

Lima artis dan lima vendor pun ikut dalam gugatan tersebut untuk meminta ganti rugi.

Sayangnya, belum diketahui berapa besaran ganti rugi yang dituntut.

Selanjutnya, firma hukum yang bertindak secara probono itu akan mengumpulkan artis dan vendor lain dalam 7-14 hari ke depan, lalu mengajukannya di Malaysia.




Sumber : NME




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x