LOS ANGELES, KOMPAS.TV - Aksi mogok gabungan aktor dan penulis skenario Hollywood memasuki minggu keduanya tanpa ada tanda-tanda akan segera berakhir.
Selama satu minggu terakhir, aktor termasuk nama-nama terkenal seperti Tina Fey, Kevin Bacon dan istrinya Kyra Sedgwick, Rosario Dawson, David Duchovny, dan bintang-bintang lainnya bergabung dengan para pekerja dan penulis kelas pekerja di aksi mogok di luar studio dan kantor korporasi raksasa penyiaran seperti Amazon, MAX, dan Netflix, seperti laporan Associated Press, Friday (21/7/2023).
Keikutsertaan aktor di aksi mogok memberikan daya tarik tersendiri dan suara dalam isu kunci bagi aktor dan penulis naskah adalah upah yang lebih baik dan meluruskan praktik-praktik seperti pembayaran residual, serta perlindungan dari penggunaan kecerdasan buatan.
Sekitar 65.000 aktor, sebagian besar dari mereka tidak mendapatkan penghasilan cukup dari berakting untuk memenuhi syarat mendapatkan manfaat kesehatan, bersama 11.500 penulis skenario, ikut dalam mogok ini.
Meskipun banyak mogok berada di Los Angeles dan New York, produksi film dan televisi berlangsung di seluruh negeri. Boston, Philadelphia, dan Chicago termasuk di antara kota-kota besar dengan aksi mogok pada hari Rabu dan Kamis. Hari Jumat, aktor di London mengadakan acara solidaritas dengan rekan-rekan mereka dari Screen Actors Guild-American Federation of Television and Radio Artists.
Bintang-bintang seperti Brian Cox, Andy Serkis, Hayley Atwell, Simon Pegg, dan Imelda Staunton berkumpul dengan para pemain dan kru produksi lainnya di Leicester Square, London, untuk demonstrasi yang diorganisir oleh serikat aktor Inggris, Equity.
Mereka bersorak dengan yel "Satu perjuangan, satu pertempuran, kami mendukung perjuangan SAG-AFTRA" dan "Para aktor bersatu, takkan pernah terkalahkan," menggunakan istilah bahasa Inggris untuk aktor.
Baca Juga: Tuntut Keadilan, Aktor dan Penulis Skenario Hollywood Mogok Massal
Cox, yang memerankan media mogul Logan Roy di serial "Succession," mengatakan, "Saya rasa kita berada di ujung kecamuk yang mengerikan ini," merujuk pada penggunaan kecerdasan buatan yang mengguncang dasar-dasar pekerjaan aktor.
"Upah adalah satu hal, tapi yang paling buruk adalah seluruh gagasan tentang kecerdasan buatan dan apa yang bisa dilakukan oleh kecerdasan buatan pada diri kita," katanya. "Keberadaan kecerdasan buatan adalah hal yang sangat serius, dan juga hal yang membuat kita paling rentan."
Cox mengatakan penting bagi para aktor untuk menunjukkan solidaritas dengan para penulis skenario yang sedang mogok di Writers Guild of America.
"Kita hanya seperti perabotan tanpa para penulis," katanya. Cox juga mengecam "sangat kesal dengan DGA (serikat sutradara) karena tidak memberikan dukungan" bagi rekan-rekan di industri ini.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.