BANDUNG, KOMPAS.TV - Viral di media sosial sebagai video yang memperlihat seorang pria marah-marah lantaran bunga edelweis rawa yang ditanam di Ranca Upas, Bandung, Jawa Barat, hancur usai kegiatan motor trail.
Belakangan diketahui pria tersebut bernama Supriatna alias Mang Uprit. Dia mengungkapkan kekecewaannya terhadap panitia dan pihak yang mengizinkan adanya kegiatan motor trail.
"Dan lokasi ini mesti banyak rumput sudah saya tanam lagi saya kembangbiakkan di sini bunga rawa. Bunga ini di Indonesia ada dua tempat di Ranca Upas dan Danau Ciharus Kamojang, Garut," kata Mang Uprit dalam video itu.
Baca Juga: Viral Event Motor Trail Rusak Bunga Edelweis Rawa di Ranca Upas, Bupati Bandung Buka Suara
"Lihat ini hancur, tumbuh lagi enggak? Susah (tumbuh lagi). Menghijaukan tempat ini lama, butuh waktu."
Kini, video tersebut pun menuai tanggapan dari berbagai pihak.
Bunga berwarna putih dengan bentuk payung ini disebut edelweis rawa karena bentuk dan sifatnya yang mirip bunga edelweis. Ketika dipetik, bunga ini tidak mudah layu, bahkan disebut bunga abadi.
Dalam bahasa Inggris, tumbuhan ini bernama Yellow Hatpins dan memiliki nama ilmiah Syngonanthus flavidulus.
Baca Juga: Istri Polisi Ditetapkan Tersangka Usai Viralkan Tagar #percumalaporpolisi soal Kematian Kakaknya
Edelweis rawa ini tumbuh subur di Ranca Upas, Bandung. Trisna Mulyana, manajer kluster Kawah Putih, Ranca Upas, dan Patuha Resort, mengatakan bahwa edelweis rawa ini mulai disadari keberadaannya di Ranca Upas pada tahun 1990-an.
Habitatnya yang tumbuh di rawa membuat bunga ini juga memiliki julukan bunga rawa.
"Tapi karena memiliki karakter tidak membusuk maka saat itu dinamakanlah eidelweis rawa," kata Trisna, dikutip dari pemberitaan Tribun Jabar yang tayang 27 Mei 2021.
Trisna mengatakan, edelweis rawa ini terhampar sekitar 2 hektar di kawasan Ranca Upas. Namun, kini sebarannya tidak seluas itu.
Baca Juga: Mengenal Windsock, Indikator Arah Angin di Bandara | SINAU
Menurut Trisna, edelweis rawa ini hanya tumbuh di dua daerah di Jawa Barat, yakni di Ranca Upas dan satu lagi di Ciharus, Kamojang, Garut.
"Sedangkan di Kalimantan, katanya sudah tak ada. Tapi kalau di California masih banyak," tuturnya.
Sumber : Kompas TV, Tribun Jabar
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.