“Intinya enggak nyangka, perut aku lebay banget sampai harus masuk UGD,” pungkasnya.
Baca Juga: Jalani Sidang Tuntutan Hari Ini, Medina Zein: Bismillah Aja
Lantas, apakah tutut beracun?
Tutut merupakan salah satu makanan yang banyak digemari oleh masyarakat. Pasalnya, olahan keong sawah ini cukup unik karena dimakan dengan cara disesap.
Penelitian Positive Deviance Resource Centre menunjukkan bahwa tutut memiliki sejumlah nutrisi. Dalam 100 gram keong sawah, terdapat 12 persen protein, 217 mg kalsium, 81 gram air dengan jumlah kolesterol yang rendah.
Selain itu, tutut juga mengandung vitamin A, E, niacin, folat, mikronutrien seperti mineral dan kalsium.
Meski kandungan gizinya cukup tinggi, tutut bisa berubah menjadi racun.
Melansir Sajian Sedap Grid.id, tutut biasanya tumbuh di lingkungan yang penuh lumpur dan kotor sehingga rawan membawa parasit dan cacing.
Baca Juga: Hari Ini, Seluruh Prosesi Pemakaman Ratu Elizabeth II Akan Disiarkan di Seluruh Penjuru Inggris
Habitatnya yang berada di sawah juga membuat hewan ini membawa sisa pestisida di tubuhnya sehingga berpotensi beracun.
Namun, kandungan racun ini bisa dihilangkan dengan cara memasak yang benar dan bersih.
Sumber : Sajian Sedap Grid.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.