Kompas TV entertainment lifestyle

Hari Anak Nasional 2022, 4 Jenis Pola Asuh dan Efeknya pada Anak

Kompas.tv - 23 Juli 2022, 11:44 WIB
hari-anak-nasional-2022-4-jenis-pola-asuh-dan-efeknya-pada-anak

Tidak ada buku manual untuk jadi orangtua, ditambah pola asuh tercatat berkembang seiring zaman, maka ilmunya harus terus diperbaharui. (Sumber: Grid.id/freepik)

Penulis : Dian Septina | Editor : Gading Persada

Pola asuh seperti ini mendorong anak untuk berani berpendapat dan percaya diri. Anak merasa dihargai, karena orangtua terbuka mendengarkan pendapat anak.

Ini juga yang kemudian merekatkan hubungan anak dan orangtua. Orangtua juga bisa mendorong anak untuk disiplin dan mandiri, serta mendidik anak bagaimana membuat pilihan terbaik.

Banyak penelitian yang menyebutkan, bahwa tipe pengasuhan otoritatif adalah yang terbaik untuk diterapkan pada anak.


 3. Pola Asuh Otoriter

Gaya pengasuhan ini ditandai dengan aturan orangtua yang kaku dan harapan tinggi untuk diikuti anak tanpa syarat.

Karakteristik gaya pengasuhan seperti ini umumnya orangtua memiliki aturan yang ketat, sangat menuntut tetapi tidak responsif, dan tidak memberi anak-anak pilihan.

Hati-hati, efek dari pola asuh ini dapat membuat anak-anak memiliki perilaku yang lebih agresif di luar rumah, mengalami kesulitan dalam situasi sosial, dan tidak percaya diri di sekitar orang lain. Bahkan, anak-anak yang terpapar gaya pengasuhan seperti ini berisiko tidak berprestasi di sekolah.

Baca Juga: Hari Anak Nasional, Jokowi: Kita Perlu Pastikan Anak Indonesia Terlindungi dan Terpenuhi Hak-haknya

4. Pola Asuh yang Tidak Terlibat

Pola asuh yang tidak terlibat atau pola asuh yang tidak diperhatikan adalah gaya pengasuhan yang paling berbahaya.

Dalam gaya pengasuhan seperti ini, orangtua abai dan tidak memenuhi kebutuhan anak-anak mereka, baik fisik maupun psikis.

Orangtua berharap anak-anak bisa membesarkan diri mereka sendiri. Orangtua dengan pola asuh ini cenderung hanya sedikit atau sama sekali tidak mengetahui apa yang dilakukan atau diinginkan anak-anak mereka.

Sebagian besar kasus ini terjadi, karena kondisi kesehatan mental orangtua atau penyalahgunaan zat. Anak-anak yang terpapar gaya pengasuhan seperti ini tentu tidak merasa bahagia dalam hidup mereka, cenderung tidak berprestasi baik di bidang akademik, dan tidak percaya diri.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x