JAKARTA, KOMPAS.TV - Preseter Ruben Onsu membawa kabar mengejutkan, istrinya Sarwendah disebut memiliki penyakit kista di batang otaknya.
Hal itu disampaikan Ruben Onsu baru-baru ini setelah ia mendapat kabar dari rumah sakit yang memberitahu kondisi Sarwendah.
"Ada sesuatu di batang otaknya dia, jadi dia numbuh kista di batang otak, itu hasilnya," ucap Ruben dikutip dari Kompas.com, Selasa (19/7/2022).
Melansir Medical News Today, kista adalah kantung jaringan yang berisi zat seperti udara atau cairan.
Baca Juga: Ruben Onsu Ungkap Penyakit Sarwendah, Ternyata Ada Kista di Batang Otak
Kista yang paling sering terjadi biasanya berada di rahim. Namun, nyatanya, penyakit ini dapat terbentuk di semua bagian tubuh, termasuk otak.
Perbedaan kista dan tumor bisa ditandai dengan ciri-cirinya. Tumor memiliki massa jaringan yang padat, sedangkan kista adalah kantung yang berisi zat.
Sebagian besar kista jinak dan tidak berubah menjadi kanker. Tetapi, terkadang dapat menyebabkan masalah jika menekan organ, jaringan, atau saraf di sekitarnya.
Dikutip dari SBS Hospital India, Keberadaan kista ini dapat menciptakan situasi yang mengancam jiwa tergantung pada lokasinya dan gejala yang ditimbulkannya.
Baca Juga: Ruben Onsu dan Sarwendah akan Berobat di Singapura, Ungkap Masalah Kesehatan yang Dialami
Yang paling parah kista di otak dapat menyebabkan pendarahan (hemorrhage), kerusakan pada sistem saraf pusat dan terkadang bahkan kematian.
Kista di otak bisa muncul pada anak-anak atau orang dewasa.
Kista otak bisa muncul bahkan sebelum lahir tetapi tidak menimbulkan gejala apa pun sampai mengancam kesehatan.
Terkadang, kista di otak dapat berkembang sebagai respons terhadap infeksi, cedera, atau kanker.
Berikut beberapa jenis dan gejala kista di otak.
Baca Juga: Mengenal Kanker Kulit yang Paling Mematikan, Melanoma! | AYO SEHAT
Kista ini berkembang pada membran arachnoid yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang bersama dengan dua membran lainnya.
Kista yang tumbuh pada membran arachnoid biasanya jinak dan jarang menimbulkan gejala.
Namun, jika gejala kista yang biasanya muncul adalah:
Kista pineal terjadi ketika ada ruang berisi cairan di dalam kelenjar pineal yang terletak di dekat pusat otak.
Kelenjar pineal adalah bagian otak yang mengatur siklus tidur.
Baca Juga: Pernah Berantem Gegara Sarwendah, Boy William dan Ruben Onsu Saling Memaafkan
Gejala kista kelenjar pineal antara lain sakit kepala, vertigo, dan gangguan penglihatan.
Kista koloid berkembang di ventrikel otak, yang merupakan rongga terbuka di otak yang penuh dengan cairan serebrospinal.
Kista koloid bersifat jinak, tetapi dapat menghalangi aliran cairan serebrospinal, yang menyebabkan kelebihan cairan di otak.
Gejala kista koloid meliputi:
Kista dermoid biasanya muncul di otak atau tulang belakang. Penyakit ini berkembang dari kelainan bawaan pada sel-sel kulit.
Baca Juga: Hoaks Makan Buah Sebagai Obat Kanker - NEW OR HOAX
Kista dermoid terjadi ketika lapisan kulit tidak tumbuh bersama sebagaimana mestinya selama perkembangan janin.
Tidak seperti kista dermoid, kista epidermoid mengandung sel kulit sederhana, termasuk keratin dan sel kulit mati.
Mereka terjadi di tulang belakang ketika tubuh secara tidak sengaja melepaskan sel-sel kulit secara internal, menciptakan kista yang tumbuh perlahan.
Gejala kista epidermoid yang dapat terjadi, meliputi:
Sumber : Kompas TV, Medical News Today
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.