Hari Laut Sedunia Diperingati Setiap 8 Juni 2022, Simak Sejarah dan Tema Tahun Ini

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tahukah Anda, setiap tanggal 8 Juni diperingati sebagai Hari Laut Sedunia atau World Ocean Day?

Sejarah singkat, peringatan Hari Laut Sedunia dimulai saat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan Hari Laut Sedunia atau World Ocean Day diperingati setiap 8 Juni.

Dilansir dari unesco.org, gagasan Hari Laut Sedunia pertama kali diusulkan di KTT Bumi di Rio de Janeiro, Brazil pada 1992 silam.

Hari Laut Sedunia (World Ocean Day) disahkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB pada akhir tahun 2008.

Sejak tahun 2003, The Ocean Project telah mengoordinasikan Hari Laut Sedunia dengan mengumpulkan peserta setiap tahunnya.

Tujuan peringatan Hari Laut Sedunia adalah untuk menghargai laut-laut di dunia dengan merayakan hasil-hasil yang disediakan oleh samudera, seperti makanan laut dan kehidupan laut dan menghargai nilai intrinsik itu sendiri.

Peringatan Hari Laut Sedunia melingkupi serangkaian aktivitas dan tindakan seperti eksplorasi luar ruangan khusus, pembersihan pantai, program pendidikan dan aksi, kontes seni, festival film, serta acara makanan laut yang berkelanjutan.

Tema Selamat Hari Laut Sedunia 2022

Dikutip dari laman resmi United Nations (UN) World Oceans Day (WOD), Hari Laut Sedunia tahun ini mengangkat tema "Revitalization: Collective Action for the Ocean" atau diartikan sebagai "Revitalisasi: Aksi Kolektif Untuk Laut".

Tema tersebut dibuat oleh UN Decade of Ocean Science atau Dekade Ilmu Kelautan PBB sebagai kampanye kepada seluruh dunia.

Tema ini dilatarbelakangi dari masalah laut di seluruh dunia yang mulai rusak, padahal laut mempunyai banyak manfaat untuk kehidupan makhluk hidup.

Laut adalah sumber kehidupan, baik untuk mendukung rezeki manusia, dan setiap organisme lain di bumi. Lautan sendiri menutupi lebih dari 70 persen planet bumi.

UN WOD menuliskan bahwa keadaan laut di dunia sekarang sudah menunjukkan kekhawatiran.

Sebanyak 90 persen populasi ikan besar telah habis dan 50 persen terumbu karang hancur.

"Kita perlu bekerja sama untuk menciptakan keseimbangan baru dengan lautan yang tidak lagi menghabiskan kekayaannya, melainkan memulihkan semangatnya dan memberinya kehidupan baru," tulis UN WOD.