Saat itu, namanya masih Dedi Yuliardi Ashadi. Ia lahir dari pasangan Ahmad dan Dalifa.
Ia menceritakan, Dorce kecil adalah sosok yang kurang kasih sayang orang tuanya.
Di umur 3 bulan, Dorce ditinggal mati sang ibu. Saat umur setahun, giliran sang ayah yang meninggalkannya untuk selamanya.
Dorce kemudian diajak ke Jakarta oleh neneknya dan tinggal bersama sang bibi di bilangan Kramat Sentiong.
Meski memiliki 5 kakak, ia mengatakan tidak mendapat kasih sayang sebagai seorang adik.
"Saya menuntut hak saya sebagai seorang adik. Minimal saya diingetin bahwa saya mempunyai kakak," ujar Dorce.
Namun, hak tersebut tak pernah ia dapatkan. Ia harus memenuhi kebutuhannya sejak kecil seorang diri.
Untuk biaya sekolah, ia harus berjualan koran hingga es mambo.
Baca Juga: Profil Dorce Gamalama, Artis Serba Bisa hingga Pernah Cetak Rekor MURI
Kendati demikian, ia tak pernah dendam dengan saudara-saudaranya. Apa yang di hati Dorce tetap kasih sayang.
"Saya tetap menganggap apa yang sudah terjadi itu kersane Gusti Allah, wes tak lakoni wae, ternyata Tuhan tidak tinggal diam dan sekarang ini, saya memetik penderitaan saya tentang masa lalu," ujar Dorce Gamalama.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.