Ini biasanya terlihat dengan mutasi pada gen RHAG, yang mengkode glikoprotein terkait Rh.
Protein ini diperlukan untuk mengarahkan antigen Rh ke membran sel darah merah.
Mutasi RHAG sering dikaitkan dengan penyakit yang disebut stomatositosis herediter.
Orang-orang ini dapat mengalami anemia hemolitik jangka panjang, ringan dan peningkatan kerusakan sel darah merah.
Fenotip Rh-null juga dapat dilihat pada kasus anemia tertentu yang mungkin dialami seseorang sejak lahir.
Ciri-ciri orang dengan golongan darah emas mungkin memiliki anemia hemolitik ringan hingga sedang sejak lahir.
Hal ini menyebabkan orang tersebut gampang pucat dan kelelahan karena penghancuran sel darah merah lebih cepat dan dapat menyebabkan kadar hemoglobin rendah.
Baca Juga: Intip Deretan Golongan Darah Terkuat hingga Paling Rentan Terhadap Penyakit
Namun, kekhawatiran dengan golongan darah emas ini bahwa sumbangan Rh null sangat langka dan sulit didapat.
Karena sangat langka, apabila suatu saat membutuhkan transfusi darah, hanya ada sembilan pendonor aktif yang bisa menyumbangkan darah ini di seluruh dunia.
Kendati demikian, darah emas dapat disumbangkan kepada siapa saja dengan golongan darah langka dalam sistem Rh.
Hal ini, karena tidak adanya antigen pada sel darah merah, seseorang dengan darah Rh null dianggap sebagai donor universal.
Sebaliknya, Rh null tidak begitu menguntungkan untuk orang yang memilikinya.
Jika mereka membutuhkan transfusi darah, menerima darah apa pun yang memiliki antigen Rh pasti dapat menyebabkan reaksi transfusi.
Oleh karena kelangkaannya itulah, golongan darah ini disebut dengan darah emas.
Sumber : Medicine Net, Science.org
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.