Lepas itu, Sri bertekad untuk bangkit dari keterpurukan akibat skin shaming yang diterimanya dan mulai memupuk rasa percaya diri terhadap warna kulitnya sendiri.
Sri yang memutuskan untuk belajar make up justru semakin mencintai hobi barunya itu, sehingga ia berhasil mendobrak stigma kecantikan yang didasarkan oleh warna kulit.
Tak berhenti di situ saja, berkat keinginan untuk menularkan semangatnya kepada perempuan-perempuan yang lain, Sri pun mencoba menjadi beauty content creator.
Namun, dalam menempuh perjalanan menjadi seorang beauty content creator, Sri tak menampik bahwa dirinya juga menemui banyak rintangan.
Baca Juga: 3 Tips Memakai dan Memilih Losion untuk Kulit Lebih Sehat
Awalnya, Sri masih sering merasa ragu dengan warna kulitnya, yang sangat jarang dimiliki oleh beauty content creator lainnya.
Untungnya, semangat Sri tak pernah luntur dalam belajar dan berbagi ilmu seputar make up, yang dapat menambah kepercayaan diri perempuan berkulit sawo mateng sepertinya.
Bermodalkan internet, Srimulai mencari tutorial make up untuk kulit sawo matang di YouTube, dan sesekali belajar tentang outfit yang cocok untuknya juga.
Sri percaya, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, yang mesti diterima dan dipahami supaya dapat menjadi batu loncatan menuju verisi terbaik diri.
"Jangan memikirkan perkataan orang. Karena, kalau perkataan itu bener ada di diri kita, ya sudah terima saja," pesan Sri.
"Tapi, kalau ada yang bisa diubah, ya sudah ubah. Kalau enggak ada, disyukurin saja," sambungnya.
Selain itu, Sri juga berpesan kepada perempuan di luar sana untuk tidak mengomentari kekurangan orang lain.
Akhir kata, Sri mengingatkan, semua perempuan itu terlahir cantik dengan caranya sendiri dan tak seharunya warna kulit menjadi alasan untuk merasa rendah diri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.