JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebuah wawancara seru terjadi kala Najwa Shihab kedatangan tamu virtual di Narasi TV yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Kepada Ahok, Najwa Shihab bertanya apakah ia membatasi diri untuk menjadi pejabat di Indonesia.
"Jadi terbatas koh, atau koh Ahok yang membatasi diri atau merasa dijauhi orang?" tanya Najwa Shihab.
Bapak empat anak ini mengatakan kalau pandangan soal penista agama menjadi penjegalnya untuk kembali menjabat.
"Dijauhi sih nggak yah, ada pandangan sebagian gitu, takut, nanti demo lagi kalau Ahok mulai berkiprah," kata Ahok.
Najwa Shihab pun menanyakan apakah Ahok memang masih ingin berkiprah di politik atau sudah benar-benar malas.
"Memang masih berkiprah? kalau politik masih ingat-ingat atau udah malas sama sekali?" kata Najwa Shihab.
Ahok pun lanjut menjelaskan kalau ia masuk ke politik bukan karena ingin.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini masuk ke dunia politik lantaran ingin melakukan perlawanan.
"Saya masuk politik bukan karena ingin masuk politik, karena pepatah kuno China, orang miskin gak bisa lawan orang kaya, orang kaya gak bisa nendang pejabat, kalau mau nendang pejabat ya jadi pejabat, kan saya selalu bilang kalau yang rasis bener, saya berhenti berpolitik kok, tapi kalau kalian munafik gua hajar," kata Ahok.
"Kalau secara logika kan saya udah ditutup kesempatan saya, selesai," kata Ahok.
"Tapi masih masuk partai?" tanya Najwa Shihab.
Lebih lanjut, Ahok mengatakan bila memang berniat melakukan perubahan, maka harus memiliki partai politik.
"Kalau mau melakukan perubahan negara, ya harus punya partai politik, caranya partai politik yang bisa menentukan negara tetap utuh atau jatuh," kata Ahok.
Najwa Shihab pun lantas menyebut kalau Ahok masih memiliki ambisi terjun ke dunia politik. Mendengar ucapan Najwa Shihab, Ahok pun menampiknya. Mantan suami Veronica Tan ini tak mau disebut memiliki ambisi.
Ahok mengaku kalau keterlibatannya di dunia politik dikarenakan hasrat, bukan ambisi.
"Bukan ambisi dari dulu, kesannya negatif ya, saya lebih suka bukan ambisi tau nggak, itu namanya hasrat," kata Ahok.
Lebih lanjut, Ahok mengatakan kalau dirinya masih memiliki keinginan untuk kembali memiliki jabatan. Ia mengaku kalau ingin memberikan perlawanan kepada oknum-oknum pejabat nakal haruslah menjadi penguasa.
"Iya dong, kalau mau lawan orang brengsek mesti jadi penguasa lah," kata Ahok.
"Masih banyak ya, ko (orang brengsek)?" kata Najwa Shihab.
"Menurut kamu? Kamu aja kesel kan," timpal Ahok.
Najwa Shihab kembali mencecar soal jabatan apa yang saat ini diinginkan oleh Ahok.
Dengan kasus yang sempat membelitnya, Ahok sadar kalau saat ini ia sulit untuk kembali mendapat jabatan meski Presiden akan membantunya.
"Saya kira udah susah ya, Presiden mau naikan pun orang udah siap-siap demo ribut, oknum profesor aja bisa nggak terima," kata Ahok.
Najwa Shihab yang mendengar penuturan Ahok pun penasaran siapa oknum profesor yang dimaksud.
Namun sayang, Ahok enggan membeberkan.
"Saya gak usah ngomong lah, tapi soal keyakinan, ini tidak mudah, saya sampaikan ke orang, 'kamu memiliki keyakinan mau membenci saya atau membunuh saya, saya selalu hargai keyakinan anda, itu hak anda, tapi juga saya berhak untuk meyakini keyakinan saya untuk mencintai kamu, mendoakan kamu, supaya kamu memiliki pengertian benar seperti saya memiliki keyakinan benar tentang Allah," papar Ahok.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.