JAKARTA, KOMPAS.TV - Covid-19 masih jadi momok menakutkan. Virus yang belum ditemukan vaksinnya ini tercatat sudah menjangkit 216 negara.
Mengutip Tribunnews, kematian tiga pasien positif virus (Covid-19) di Banyumas mengejutkan masyarakat, karena tanpa gejala.
Bagaimana tidak, menurut Bupati Banyumas Achmad Husein tiga pasien terakhir yang meninggal dunia tersebut diketahui tidak memiliki gejala seperti orang yang terjangkit Covid-19 alias orang tanpa gejala (OTG).
Ia meminta warga terus mewaspadai penularan virus Covid-19.
"Saya komunikasikan dengan dokter paru-paru, itu namanya happy hypoxia," ujar Husein mengutip Tribun Banyumas.
Warga kini diminta lebih waspada dan tidak ada korban lebih banyak lagi.
"Orang-orang yang kelihatannya sehat-sehat, tetapi kalau saturasi oksigen semakin lama semakin turun itulah yang harus diperhatikan," jelasnya.
Happy hypoxia merupakan gejala baru, dimana para penderita Covid-19 tidak merasakan gejala pada umumnya, semisal batuk, pilek, atau demam.
Melansir Medical News Today, kondisi ini didefinisikan sebagai "penurunan tekanan parsial oksigen dalam darah". Ketika kadar oksigen darah mulai berkurang, seseorang mungkin mengalami sesak napas, yang juga disebut dispnea.
Jika kadar oksigen dalam darah terus menurun, organ-organ dapat mati, dan masalahnya menjadi mengancam nyawa.
Seperti diberitakan di berbagai sumber media, termasuk Science, meskipun kadar oksigen dalam darah rendah, beberapa pasien tampaknya dapat berfungsi tanpa masalah serius atau bisa juga sesak napas.
Covid-19 pada dasarnya memang penyakit pernapasan, dan kasus yang parah dapat mengurangi jumlah oksigen yang dapat diserap paru-paru.
Tingkat oksigen darah ditemukan sangat rendah pada beberapa pasien COVID-19. Seseorang yang sehat biasanya memiliki saturasi oksigen setidaknya 95 persen.
Namun, dokter melaporkan ada pasien yang memiliki tingkat persentase oksigen sebesar 70-80 persen saja.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.