JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia telah memulai negosiasi tarif impor resiprokal dengan Amerika Serikat, mulai Kamis (17/4/2025) lalu. Di Washington, delegasi RI yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bertemu dengan Ambassador Jamieson Greer dari United States Trade Representative (USTR) pada Kamis (17/4/2025).
Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang telah diterima secara resmi oleh USTR, untuk memulai negosiasi dalam penerapan tarif perdagangan.
Seperti diketahui, Pemerintah AS telah menetapkan kebiajakan Tarif Resiprokal yang dikenakan terhadap impor barang ke AS.
USTR menjadi lembaga yang bertanggungjawab mengoordinasikan kebijakan perdagangan internasional AS, tarif komoditas, dan merupakan negosiator perdagangan utama untuk AS dalam semua perjanjian perdagangan dan investasi bilateral, regional, dan multilateral.
Baca Juga: Peringatan Keras Pramono ke Pelindo dan Operator! Gegara Macet Horor di Tanjung Priok
Karena itu USTR menjadi pihak AS pertama yang didatangi oleh perwakilan semua negara dalam melakukan negosiasi tarif dengan AS.
Dalam pertemuan dengan Ambassador Jamieson Greer (USTR), Menko Airlangga menyampaikan tawaran dan permintaan dari Pemerintah RI, untuk merespon kebijakan tarif perdagangan AS.
“Sebagai sesama negara demokratis terbesar, Indonesia dan AS terbuka untuk kerja sama yang saling menguntungkan, khususnya kerja sama untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang,” kata Airlangga seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenko Perekonomian, Sabtu (19/4/2025).
Sebagai salah satu negara yang mendapat kesempatan lebih awal untuk melakukan negosiasi terhadap Kebijakan Tarif Resiprokal AS, pihak USTR mengapresiasi langkah strategis yang diambil oleh Pemerintah Indonesia, terutama terhadap gestur penyesuaian regulasi domestik mengenai kegiatan ekspor dan impor.
Baca Juga: Tarif Trump ke Indonesia Bisa Capai 47 Persen, Menko Airlangga: Perundingan Diselesaikan 60 Hari
“Kami sangat mengapresiasi langkah yang ditawarkan Indonesia. Saat ini AS tengah berfokus pada perluasan pasar dan penguatan ekonomi dalam negeri, dan kami melihat peluang yang besar untuk bekerja sama dengan Indonesia,” ujar Greer.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.