JAKARTA, KOMPAS.TV - Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia menyatakan banyak investor resah dengan aktivitas organisasi kemasyarakatan (ormas) di kawasan industri, seperti melakukan penyegelan, dan sebagainya.
Ketua Umum HKI Sanny Iskandar mengatakan ormas-ormas tersebut melakukan demonstrasi lantaran meminta "jatah" dalam pembangunan atau aktivitas pabrik.
Ia menyebut gangguan keamanan ini memicu kerugian hingga ratusan triliun rupiah akibat investasi yang batal dan keluar dari kawasan industri.
Hal itu ia sampaikan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (13/3/2025).
"Kalau dihitung semuanya, menghitungnya bukan cuma yang keluar, tapi yang enggak jadi masuk juga. Itu bisa ratusan triliun rupiah," kata Sanny dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.tv, Jumat (14/3/2025).
Baca Juga: THR Karyawan Swasta 2025 Kapan Cair? Ini SE Kemenaker dan Cara Hitung Besarannya
Sanny menuturkan, aksi premanisme ormas sering terjadi di Bekasi, Karawang, Jawa Timur, dan Batam.
Keluhan serupa juga disampaikan Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno.
Ia menyampaikan, kini marak aksi ormas yang menghalangi pihak perusahaan pembiayaan, saat akan mengambil unit kendaraan nasabah atau konsumen yang menunggak cicilan.
Suwandi mengatakan aksi itu banyak terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ia menjelaskan, sesuai dengan ketentuan undang-undang, debitur yang lalai dalam pembayaran dan tidak menanggapi somasi, wajib menyerahkan kendaraannya.
"Karena dia tidak melakukan hal-hal yang menjadi kewajibannya dan tidak menanggapi surat somasi, ya dilakukan eksekusi," ujar Suwandi.
Baca Juga: MUI Sesalkan Video Viral Ormas Lakukan Sweeping Saat Ramadan
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.