JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan, bank emas menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Pegadaian.
“Dengan potensi peningkatan laba sebesar 13 persen di 2025 dengan total gold deposit balance (saldo deposito emas) sebesar 12 ton,” kata Damar dalam keterangan resminya, Jumat (28/2/2025).
Ia mengungkap, setelah bank emas Pegadaian diluncurkan pada 26 Februari lalu, kini saldo emas dari produk tersebut telah mencapai 400 kilogram.
Peningkatan itu didukung dengan adanya fitur produk deposito emas yang dapat diakses melalui aplikasi Pegadaian Digital.
Baca Juga: Bank Emas Pegadaian dan BSI Bisa Sumbang Rp245 T ke PDB, Ini Penjelasan Bos BRI
Sementara itu, total kelolaan bisnis emas Pegadaian pada 2024, yang meliputi gadai emas, cicil emas dan tabungan emas, telah mencapai 90 ton.
Sedangkan realisasi penjualan emas perseroan dalam bentuk cicil emas dan tabungan emas mencapai 9 ton, atau naik sebesar 35 persen dibandingkan realisasi pada 2023.
“Pegadaian telah resmi mengantongi izin kegiatan usaha bulion dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 23 Desember 2024, sehingga menjadikan perseroan sebagai bank emas pertama di Indonesia,” ujarnya.
Dengan surat izin tersebut, ia mengatakan bahwa perseroan dapat melakukan kegiatan usaha bulion berupa deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi, maupun perdagangan emas.
Baca Juga: RI Punya 2 Bank Emas, Prabowo Sebut Bisa Ciptakan 1,8 Juta Pekerjaan dan Tingkatkan PDB Rp245 T
Izin tersebut keluar lantaran OJK menilai Pegadaian memiliki infrastruktur yang mumpuni menjadi lembaga penyaluran emas.
Mulai dari penyimpanan agunan gadai yang 90 persen berupa emas, ruang penyimpanan emas dengan standar internasional terbesar di Indonesia, hingga tersedianya beragam produk emas.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.