Google sebagai penyedia informasi utama bagi banyak orang memiliki tanggung jawab untuk memastikan keakuratan data yang ditampilkan.
Pratama menilai bahwa dalam ekosistem digital global, Google seharusnya memiliki mekanisme yang lebih cepat dalam menangani kesalahan informasi finansial.
Jika tidak, kepercayaan publik terhadap akurasi data di platform tersebut bisa menurun karena menimbulkan kebingungan, keresahan, bahkan kegaduhan di tengah masyarakat.
"Ketergantungan publik terhadap Google sebagai sumber informasi membuat kesalahan dalam nilai tukar menjadi lebih dari sekadar kekeliruan biasa," lanjutnya.
"Banyak individu, pelaku bisnis, dan investor yang menggunakan Google sebagai patokan dalam membuat keputusan ekonomi. Jika informasi yang diberikan tidak sesuai dengan kenyataan, hal ini berpotensi menimbulkan dampak finansial yang merugikan, baik dalam skala kecil maupun besar."
"Misalnya, seorang pebisnis yang mengandalkan nilai tukar untuk menentukan harga jual produk ekspor bisa saja membuat keputusan yang salah karena mengacu pada angka yang tidak akurat. Begitu pula dengan wisatawan atau pekerja migran yang hendak menukar uang mereka," ujar Pratama.
Sebelumnya, Google sudah buka suara terkait kesalahan tampilan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) di Google Finance, yang menunjukkan angka Rp8.170 per 1 USD pada Sabtu (1/2/2025).
Perusahaan teknologi raksasa ini menyatakan bahwa data konversi mata uang mereka berasal dari penyedia pihak ketiga dan sedang dalam proses perbaikan.
"Kami menyadari adanya masalah yang memengaruhi informasi nilai tukar Rupiah (IDR) di Google Search," kata tim komunikasi Google dalam pernyataan resmi.
"Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga. Ketika kami mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin," demikian pernyataan tersebut.
Kesalahan teknis ini sempat membuat heboh masyarakat dan menjadi trending topic di media sosial.
Pasalnya, perbedaan nilai tukar yang ditampilkan di Google Finance dengan data resmi dari Bank Indonesia (BI) sangat signifikan.
BI mencatat nilai tukar rupiah berada di level Rp16.312 per dolar AS pada Jumat (31/1/2025), jauh dari angka yang ditampilkan Google.
Baca Juga: Ulah Trump Bikin Presiden Meksiko Ngamuk ke Google, Ubah Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.