JAKARTA, KOMPAS.TV- Anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program prioritas presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, direncanakan menelan dana hingga Rp800 miliar per hari.
Uang sebesar itu akan diberikan sebagai makan siang untuk para pelajar di seluruh Indonesia, dengan total penerima 82,9 juta jiwa.
Anak-anak PAUD, TK dan SD akan diberi makan bergizi gratis saat sarapan.
Sedangkan untuk jenjang SMP dan SMA akan diberikan saat makan siang.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan, jika dihitung selama setahun, maka dibutuhkan dana sebesar Rp400 triliun untuk program tersebut.
Dadan memberi catatan, anggaran ratusan triliun itu dikeluarkan jika program MBG sudah berlaku penuh.
Namun untuk tahap pertama di 2025, dana yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah sebesar Rp71 triliun.
Pada tahap awal, program MBG baru mencakup 3 juta anak pada Januari 2025. Lalu meningkat jadi 6 juta anak pada April, dan 15 juta anak pada Juli 2025.
“Kalau program ini sudah jalan, maka Badan Gizi Nasional akan belanja Rp1,2 triliun setiap hari untuk investasi SDM masa depan. Sekitar 75 persen dari Rp1,2 triliun itu untuk intervensi Makan Bergizi Gratis, itu kurang lebih Rp800 miliar setiap hari,” kata Dadan saat berbicara dalam BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta, Selasa (8/10/2024) lalu.
Baca Juga: Janji Prabowo-Gibran Ciptakan 19 Juta Lapangan Kerja di Tengah Badai PHK dan Ancaman AI
Ia menjelaskan, besarnya anggaran program MBG karena pihaknya harus membeli bahan makanan dalam jumlah banyak.
Dari hasil percobaan, dengan melibatkan 3.000 anak dalam satuan pelayanan, dibutuhkan sekitar 200 kg beras, 350 kg ayam atau 3.000 butir telur, 350 kg sayuran, serta 600 liter susu per hari.
“Ini baru untuk satu satuan pelayanan. Jika program ini berjalan penuh, akan ada sekitar 30.000 satuan pelayanan di seluruh Indonesia yang melayani ibu hamil, ibu menyusui, balita, anak sekolah dari PAUD hingga SMA, termasuk santri dan sekolah-sekolah keagamaan. Ini adalah skala yang sangat besar,” ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Besaran anggaran yang dibelanjakan, juga bergantung pada data riil jumlah pelajar yang jadi target program.
Dadan menerangkan, program MBG sudah diuji coba di beberapa daerah.
Uji coba dengan jangkauan wilayah yang lebih luas akan dilakukan mulai November 2024, sebelum akhirnya resmi berlaku pada 2025.
Penentuan sasaran peserta uji coba akan ditentukan melalui pihak sekolah terlebih dulu, sambil Badan Gizi Nasional mendata jumlah ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak sekolah guna memperoleh data riil.
Sementara itu, Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo menyampaikan, perubahan anggaran makan bergizi gratis di 2025 bisa saja terjadi. Lantaran Prabowo memiliki kesempatan untuk melakukan perubahan APBN.
Baca Juga: Pengamat: Janji Prabowo-Gibran Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Mungkin Tercapai, tapi Banyak Syaratnya
Penerimaan negara, lanjut Drajad, akan jadi salah satu faktor yang memungkinkan opsi penambahan anggaran makan bergizi gratis.
"Sementara kita tetap dengan Rp71 triliun. Tapi, Pak Prabowo kan diberi kebebasan untuk melakukan APBN-Perubahan. Setelah kita tahu postur yang lebih rinci nanti di 2025, kita lakukan perubahan disesuaikan dengan situasi yang ada," ungkap Drajad usai kegiatan Indonesia Future Policy Dialogue di Jakarta, Rabu (9/10).
Sementara itu, saat ditanya soal besarnya anggaran program strategisnya, Prabowo Subianto menegaskan, makan siang gratis bertujuan untuk menyelamatkan masa depan bangsa Indonesia.
Menurut Prabowo, peningkatan daya saing kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia di masa depan dimulai dari asupan gizi berkualitas sejak dini.
“Jadi, masalah makan ini bukan masalah untuk disenangi, mencari popularitas, tidak. Ini masalah strategis,” kata Prabowo saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Legislatif PKB di Jakarta, Kamis (10/10) seperti dikutip dari Antara.
“Jangankan bersaing di universitas, di tempat-tempat yang membutuhkan teknologi, untuk menjadi petani saja mungkin dia tidak sanggup. Untuk menjadi buruh pelabuhan pun dia kalah dengan buruh-buruh dari negara lain karena badannya tidak kuat,” ucap Menteri Pertahanan itu.
Baca Juga: Menteri Basuki Sebut Pembangunan 2 Infrastruktur Ini Harus Dilanjutkan Prabowo Kalau Mau Makmur
Ekomom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, untuk mencapai kondisi ideal, program makan bergizi gratis tentu harus dinikmati oleh seluruh siswa di Indonesia.
Sumber : Kompas.tv, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.