Pertama, pemerintah Indonesia juga berencana meluncurkan secara resmi Peta Jalan dan Rencana Aksi Nasional tentang Pengembangan Ekosistem Sustainable Aviation Fuels (SAF / Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan).
Hal ini akan memastikan nilai tambah ekonomi bagi negara, menjaga ketahanan energi pada sektor transportasi udara, serta berkontribusi pada komitmen dekarbonisasi Indonesia.
"Kedua, kami membuat program khusus untuk mengajak komitmen para stakeholder dunia penerbangan pada isu Environment, Social, Governance (ESG) yang di antaranya ditunjukan melalui aksi konkret kemanusiaan antara BIAS dengan CARE Indonesia di Nusa Tenggara Timur," tuturnya.
Sebelumnya, Luhut berterima kasih kepada negara-negara sahabat yang telah berkomitmen untuk mengirimkan armadanya pada sesi flying display dan static display di BIAS 2024.
Seperti Pemerintah Australia yang akan mengirimkan 2 pesawat tempur F35 serta Pemerintah Jerman yang akan mengirimkan pesawat angkut Airbus A400M.
Baca Juga: Garuda Indonesia Online Travel Fair Sudah Dimulai, Ini Daftar Rute yang Dapat Diskon
"Hal ini membuktikan kolaborasi yang kuat antara Indonesia dengan berbagai negara mitra," ujar Luhut dalam jumpa pers BIAS 2024 yang turut dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Jakarta, Senin (19/8).
Pada kesempatan yang sama, Budi Karya memastikan pelayanan transportasi udara di wilayah Bali akan tetap berjalan normal selama perhelatan berlangsung.
Berdasarkan pengalaman pada event-event internasional sebelumnya yang juga diadakan di Bali, seperti halnya saat G20.
Budi mengatakan, acara Bali International Airshow 2024 juga tak akan mengganggu lalu lintas penerbangan di wilayah Bali.
Selama gelaran tersebut, pihaknya akan selalu melakukan pemantauan bersama sejumlah pihak, seperti PT Angkasa Pura Indonesia, Airnav Indonesia, serta pihak ground handling, untuk memastikan kelancaran akses penerbangan di wilayah Bali.
Baca Juga: Kemnaker Gelar Job Fair Naker Fest 2024 di JIExpo,Ada 110.000 Lowongan Pekerjaan
“Kepada maskapai yang jadwal terbangnya terdampak, ada baiknya segera lakukan sosialisasi dan mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi yang disampaikan oleh maskapai maupun operator bandara,” jelasnya.
Menhub juga menyebutkan bahwa akan ada side event pada tanggal 17 September 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center.
Agendanya antara lain Bali Regional Air and Space Power Forum 2024 yang diselenggarakan oleh Kemenkomarves dan TNI AU.
Lalu ada Asia Pasific Air Transport Forum 2024, di mana Kemenhub akan berpartisipasi sekaligus mengundang 9 Menteri dari kawasan Asean dan 8 Menteri dari kawasan Asia Pasific.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.