Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Sepi Order, PT Sepatu Bata PHK 275 Karyawan dan Tutup Pabrik di Purwakarta, Rugi Sejak Pandemi

Kompas.tv - 7 Mei 2024, 11:34 WIB
sepi-order-pt-sepatu-bata-phk-275-karyawan-dan-tutup-pabrik-di-purwakarta-rugi-sejak-pandemi
Ilustrasi PT Sepatu Bata. Bata melakukan PHK terhadap 275 karyawannya dan menutup pabrik di Purwakarta, Jawa Barat. (Sumber: Tribun Jateng)
Penulis : Dian Nita | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Sepatu Bata Tbk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 275 karyawan pabrik yang berada di Purwakarta, Jawa Barat.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta mengatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi dari manajemen mengenai alasan Bata mem-PHK karyawannya akibat gulung tikar dan sepi order.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Purwakarta Didi Garnadi menyampaikan bahwa sebelum resmi ditutup, sekitar akhir Maret lalu, pihak perusahaan sepatu Bata melaporkan rencana penghentian produksi di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta.

Di antara alasannya, kata Didi, karena selama empat tahun terakhir, pabrik sepatu Bata ini mengalami kerugian akibat sepi order.

"Pada awal Mei 2024, kami menerima laporan terjadinya PHK, karena perusahaannya tutup," kata Didi, Minggu (5/6/2024), melansir Antara.

Pihak Disnakertrans Purwakarta mengklaim karyawan Bata yang terkena PHK akan mendapat pesangon sesuai ketentuan perundang-undangan.

Baca Juga: Respons Tuntutan Buruh, Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Alasan Bata Tutup

Corporate Secretary Sepatu Bata TBK, Hatta Tutuko menyampaikan alasan pabrik sepatu Bata yang beroperasi di Purwakarta, Jawa Barat akhirnya ditutup.

Menurutnya, keputusan tersebut dilakukan karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun.

"Kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia," kata Hatta dikutip dari Kompas.com, Sabtu (4/5/2024).

Pihak manajemen mengaku sudah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir untuk mengatasi kerugian PT Sepatu Bata Tbk.

Sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, PT Sepatu Bata Tbk mengaku terus mengalami tantangan dan kerugian akibat perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat.

"Dengan adanya keputusan ini, maka Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta," tandas dia.

Sebagai informasi, Sepatu Bata merupakan produk asal Republik Ceko yang dibuat oleh Tomas Bata, seorang pengusaha asal Republik Ceko yang dijuluki sebagai Raja Sepatu.

Baca Juga: [FULL] Respons Menaker Ida Fauziah atas Tuntutan Buruh Tolak Upah Murah hingga PHK Sepihak

Bata hadir di Indonesia sejak 1931 atau 14 tahun sebelum Indonesia merdeka setelah adanya kerjasama antara Bata dengan NV, Netherlandsch-Indisch pada 1931.

Saat itu, NV bertindak sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok, Jakarta. Enam tahun kemudian, Tomas Bata mendirikan pabrik sepatu di tengah perkebunan karet di area Kalibata yang beralamat di Jl. Kalibata Raya Jakarta Selatan.

Selanjutnya produksi sepatu terjadi mulai tahun 1940. Di tahun 1982, PT. Sepatu Bata, Tbk terdaftar di Jakarta Stock Exchange pada 24 Maret.

Kemudian pada 1994, konstruksi pabrik sepatu Bata di Purwakarta berdiri. Sebagai salah satu pabrik terbesar di Indonesia, Bata memiliki spesialisasi produk sepatu injeksi untuk konsumsi dalam dan luar negeri.


 



Sumber : Antara, Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x