JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mencatatkan laba bersih hingga Rp12,9 triliun pada kuartal I 2024 atau sepanjang Januari-Maret 2024.
Jumlah itu tumbuh sebesar 11,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkap, kenaikan laba bersih itu disebabkan ekspansi pembiayaan yang disalurkan, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
"Kami melihat optimisme konsumsi masyarakat, khususnya selama periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini, turut berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2024," kata Jahja dalam konferensi pers virtual, Senin (22/4/2024).
Dari sisi penyaluran kredit, BCA mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata industri yaitu sebesar Rp835,7 triliun atau tumbuh 17,1 persen yoy.
Naiknya penyaluran kredit juga diikuti dengan perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal.
Baca Juga: Mengerikan! Perempuan Ini Bawa Mayat ke Bank untuk Tanda Tangan Pinjaman, Langsung Ditangkap Polisi
Jahja menjelaskan, rasio loan at risk (LAR) berada di angka 6,6 persen pada kuartal I 2024 atau turun dibandingkan angka setahun lalu, yaitu 9,8 persen.
Lalu rasio kredit bermasalah (NPL) juga terjaga di angka 1,9 persen. Sementara rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang solid, masing-masing 220,3 persen dan 71,9 persen.
Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 7,9 persen yoy menyentuh Rp1.121 triliun per Maret 2024.
Dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh sekitar 7,3 persen mencapai Rp904,5 triliun.
"Solidnya pertumbuhan CASA selaras dengan total volume transaksi BCA yang naik 20,8 persen yoy mencapai 8,3 miliar pada kuartal I 2024," ujar Jahja seperti dikutip dari Antara.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.