MAKASSAR, KOMPAS.TV - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPAL-DT) Losari, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (22/02/2024). Dalam sambutannya, Jokowi menekankan pentingnya sistem tersebut untuk meningkatkan kualitas air dan kesehatan bagi masyarakat.
“Sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat di Losari ini sangat penting untuk mengelola air limbah cair agar ramah lingkungan dan meningkatkan kualitas air tanah dan air baku serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat kita,” kata Jokowi dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
SPAL-DT Losari dibangun dari tahun 2019 hingga tahun 2023 dengan biaya Rp1,2 triliun. Jokowi berharap, fasilitas tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah pencemaran lingkungan di Kota Makassar. Apalagi, sistem tersebut dapat memberikan manfaat nyata bagi rumah tangga sekitar.
Baca Juga: Pengamat Barat Komentari Kebijakan Prabowo saat Jadi Presiden Indonesia, Ini Bedanya dengan Jokowi
“Berkapasitas 16.000 meter kubik per hari dengan panjang jaringan perpipaan air limbah sepanjang 96 km dan bisa melayani 41.000 kepala keluarga,” ujarnya.
Ia meminta pengoperasian SPAL-DT Losari menjadikan penanganan air limbah di Kota Makassar makin terintegrasi. Tidak hanya itu, kualitas lingkungan dan taraf hidup masyarakat Kota Makassar juga makin meningkat.
“Kota Makassar makin bersih, kualitas lingkungan, kualitas air tanah, kualitas air baku makin baik dan masyarakat makin sehat dan produktif,” tuturnya.
Turut mendampingi Presiden dalam peresmian tersebut adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin, dan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.
Baca Juga: Jepang Resesi, Bos MRT Jakarta Sebut Proyek Fase 2A Tetap Jalan
Fasilitas SPAL-DT terbilang langka di Indonesia. Saat meresmikan SPAL-DT di Sei Selayur Palembang, Sumsel, pada Oktober 2023, Jokowi mengaku dirinya baru pertama kali meresmikan infrastruktur pengolahan limbah selama menjabat sebagai Presiden RI.
"Selama 9 tahun ini saya telah meresmikan banyak sekali bendungan, bandara, jalan tol, pelabuhan, TPA, dan berbagai infrastruktur lainnya. Tetapi baru kali ini pertama kalinya dalam 9 tahun saya resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik yang terpusat," ungkap Jokowi saat itu, mengutip pemberitaan Kompas TV.
Ia menyampaikan, sistem pengelolaan limbah ini penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkungan, khususnya untuk warga kota Palembang.
Pasalnya, Sungai Musi yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan warga Palembang, kini sudah tercemar.
Baca Juga: Terungkap! Jokowi Berharap Hal Ini Terjadi Lagi di Perekonomian Indonesia Usai Pemilu 2024
"Kita tahu Sungai Musi ini sangat penting bagi masyarakat di Provinsi Sumsel, khususnya di Kota Palembang. Namun kita juga tahu Sungai Musi juga dimanfaatkan masyarakat untuk mandi dan mendukung kegiatan rumah tangga lainnya," ujar Jokowi.
“Padahal Sungai Musi sudah tercemar limbah sehingga dapat membahayakan kondisi kesehatan masyarakat di sini, khususnya masyarakat di sekitar Sungai Musi," katanya saat itu.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.