“MIND ID terus mengalami kenaikan pendapatan laba bersih perusahaan sejak 2019. Hal ini tentu tidak terlepas dari kinerja kami dan kepemimpinan pak Erick Thohir yang memberikan arahan agar perusahaan di bawah naungan BUMN berkembang dan bisa memberikan nilai lebih bagi Indonesia,” kata Sekretaris Perusahaan BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, Heri Yusuf.
Heri mengatakan untuk 2023, kemungkinan laba bersih juga aset MIND ID akan kembali mengalami kenaikan signifikan.
Terhitung dari Januari hingga Juni 2023, aset MIND ID sudah mencapai Rp236 triliun dan laba bersih perusahaan pada periode yang sama sebesar Rp13,52 triliun.
Selain dari sisi keuangan, MIND ID melalui anak perusahaannya menjalankan misi percepatan hilirisasi di sektor industri pertambangan.
Hilirisasi tersebut sesuai dengan amanat yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada MIND ID agar bekerja keras dalam melakukan berbagai upaya hilirisasi di sektor industri mineral dan energi.
Grup MIND ID ditunjuk menggarap beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) di antaranya dalam upaya percepatan hilirisasi melalui pembangunan berbagai smelter yang menyokong rantai hilir industri pertambangan.
Di antara PSN yang kini digarap MIND ID yakni pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Kehadiran SGAR tersebut salah satunya bertujuan melengkapi rantai pasok antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat dengan pabrik peleburan aluminium milik PT Inalum.
MIND ID memiliki segala sesuatu untuk membangun sektor hilir tambang di Tanah Air. Dengan kemampuan Inalum memproduksi aluminium, Antam dengan pembangunan FeroNikel, Freeport dengan pabrik tembaga dan PT Timah dengan pengembangan smelter timah, perusahaan tambang BUMN mampu menjadi andalan pemerintah menuju hilirisasi dan transisi energi.
Dengan transisi energi, MIND ID juga bisa menjadi andalan pemerintah terkait ekosistem kendaraan listrik melalui pengembangan produksi baterai listrik.
Baca Juga: Cadangan dan Potensi Nikel Melimpah, MIND ID Jadi Penopang Hilirisasi dan Transisi Energi Pemerintah
PT Antam Tbk misalnya, saat ini memiliki bijih nikel kadar rendah yang dibutuhkan sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik. Selain itu, MIND ID turut membentuk konsorsium dalam pembangunan Indonesia Battery Company (IBC).
Menurut Heri, program hilirisasi tambang bisa menjadi alat untuk mendorong multiplier effect atau dampak berganda di dalam perekonomian secara jangka panjang melalui upaya peningkatan nilai tambah.
Selain itu, dengan hilirisasi ketergantungan terhadap barang impor kemungkinan juga akan berkurang.
"Dengan adanya hilirisasi, MIND ID berkontribusi dalam menyediakan lapangan pekerjaan," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.