JAKARTA, KOMPAS.TV - Meski diwarnai penolakan dari warga, Menteri Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan Xinyi Group akan tetap berinvestasi di Rempang Eco City, Kepulauan Riau.
Xinyi adalah perusahaan asal China yang merupakan produsen kaca terbesar di dunia.
"Saya pastikan Xinyi, insya Allah sampai hari ini, saya ngomong ini, clear masuk dan saya sudah cek," kata Bahlil usai konferensi pers di kantor Kementerian Investasi di Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Pemerintah kini fokus untuk memindahkan warga ke lokasi yang sudah disepakati. Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu menegaskan, pemindahan warga akan dilakukan dengan cara yang humanis.
Baca Juga: Isu Proyek Strategis Nasional di Tengah Kasus Mentan dan Rempang | Dua Arah
"Sekarang Rempang kita mulai lakukan pergeseran baik-baik, hak-hak rakyat juga kita berikan dan kita tarik aparat keamanan," ujarnya.
Kendati tidak menyebut secara gamblang kapan proses relokasi rampung, Bahlil mengatakan prosesnya akan dilakukan dengan cara yang baik.
Namun, Bahlil belum bisa memastikan apakah pembangunan Rempang Eco City dilakukan secara bersamaan dengan relokasi warga atau menunggu pemindahan selesai sepenuhnya.
"Rencananya (tahun ini). Bisa mungkin juga tahun ini,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad-interim Erick Thohir mengatakan, pemerintah akan mengkaji ulang kebijakan investasi di Indonesia. Baik itu untuk investor dalam negeri maupun investor asing.
Baca Juga: Bahlil Bantah Main Uang di Proyek Rempang Eco City: Kalau Ada, Saya Berhenti jadi Menteri!
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.