BEIJING, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengajak investor China untuk terus berinvestasi di Indonesia. Jokowi mengatakan mereka tak perlu khawatir menanamkan uangnya, meski Indonesia sedang bersiap menggelar pemilu.
Jokowi menyebut, Indonesia sudah lima kali menggelar pemilu langsung dan sudah berpengalaman.
“Insentif-insentif juga sudah kami persiapkan, dan tentu saja stabilitas sosial politik yang selalu terjaga. Jadi juga jangan sampai ada yang khawatir mengenai pemilu 2024 yang akan datang karena Indonesia juga sudah berpengalaman melakukan pemilihan umum secara langsung selama lima kali. So, you don’t need to worry, you just need to hurry," tutur Jokowi.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia-China yang digelar di China World Hotel, Beijing, China pada Senin (16/10/2023). Jokowi bilang, data-data menujukkan perekonomian Indonesia sedang baik dan akan terus tumbuh.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tanggapi Soal Hasil Putusan MK Hingga Gibran Maju Jadi Cawapres
"Jadi apalagi yang bapak ibu tunggu? Indonesia adalah tempat untuk berinvestasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten di atas 5 persen, neraca dagang Indonesia juga surplus 41 bulan berturut-turut, PMI (Purchasing Managers Index) di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, bonus demografi mencapai puncak di 2030-an," terangnya dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Kabinet.
Jokowi meyakinkan jika berinvestasi di Indonesia akan menguntungkan investor. Karena pemerintah Indonesia memegang prinsip harus sama-sama untung dalam berinvestasi.
"Karena bagi Indonesia, kerja sama itu harus saling menguntungkan, harus sama-sama 'cuan qian' (menghasilkan keuntungan), kalau tidak ada 'cuan', bapak ibu juga tidak akan datang ke Indonesia. Sekali lagi harus sama-sama 'cuan qian'," ujarnya.
"Ini adalah peluang investasi yang tidak hanya menguntungkan Indonesia tetapi juga RRT (Republik Rakyat Tiongkok) karena bagi Indonesia kerja sama itu harus saling menguntungkan, harus sama-sama cuan,” sambungnya.
Baca Juga: RI Ternyata Impor Barang dari Israel Ratusan Miliar Rupiah per Tahun
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.