JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, Indonesia meminta Amerika Serikat (AS) memperluas akses pasar bagi produk-produk Indonesia melalui skema Generalized System of Preferences (GSP).
Kata Retno, hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 ASEAN-AS di Jakarta, Rabu (6/9/2023)
“Presiden juga mendorong realisasi kerja sama rantai pasok yang telah disepakati sebenarnya, tinggal direalisasikan,” kata Retno seperti dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan, GSP merupakan fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk, yang diberikan secara sepihak (unilateral) oleh pemerintah AS kepada negara-negara berkembang di dunia sejak 1974.
Baca Juga: ASEAN akan Jadi Pusat Ekonomi Global 2045, Jokowi Ajak AS Jaga Perdamaian Indo-Pasifik
Indonesia dan beberapa negara di ASEAN masuk ke dalam negara-negara penerima fasilitas AS tersebut. Dengan begitu, sejumlah barang yang diekspor Indonesia ke AS harganya jadi lebih murah dibanding negara-negara lain.
Sehingga produk Indonesia di AS bisa bersaing. Saat ini, Jokowi ingin agar produk Indonesia yang mendapat pembebasan bea masuk oleh AS diperbanyak.
Selain meminta perluasan akses pasar, pertemuan bilateral tersebut juga membahas tentang rencana pembentukan Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-AS yang diusulkan Washington, sekaligus penyusunan rencana aksi secara bersama.
Retno juga menyebut pembentukan Critical Minerals Agreement (CMA) untuk kerja sama terkait mineral kritis dan realisasi Kerja Sama Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership/JETP) juga dibahas dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga: Hari Terakhir KTT ASEAN, Jokowi akan Rapat dengan Sekjen PBB, Narendra Modi, dan Anthony Albanese
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.