JAKARTA, KOMPAS.TV - Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebentar lagi akan diresmikan dan beroperasi untuk umum. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan ada sejumlah moda transportasi yang siap mengantarkan penumpang dari stasiun menuju pusat Kota Bandung dan sekitarnya.
Seperti diketahui, stasiun terakhir KCJB adalah Stasiun Padalarang yang berada di luar Kota Bandung.
"Selain KA feeder, masyarakat juga bisa memanfaatkan Commuterline Bandung Raya, Trans Metro Pasundan rute Alun-Alun-KBP, Damri rute Alun-Alun Bandung-Situ Ciburuy (Via Cimahi) serta rute usulan St Padalarang–Lembang oleh KBB, serta angkutan perkotaan rute Padalarang-Rajamandala, Padalarang-Cimahi–Leuwipanjang, dan Padalarang-Cimahi," kata General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/9/2023).
Baca Juga: PT KAI Beri Diskon Tiket Kereta 20 Persen untuk Penumpang dengan Disabilitas
Ia menyampaikan, integrasi antarmoda ini bisa terwujud berkat dukungan dari Kemenko Marves, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, pemerintah daerah, dan para operator angkutan umum.
"Dengan kolaborasi ini, diharapkan stasiun-stasiun KA Cepat bisa dengan mudah diakses dan dijangkau oleh masyarakat," ujar Eva.
Ia menyebutkan, khusus KA feeder atau KA pengumpan di Stasiun Padalarang, keberadaannya akan membantu meningkatkan konektivitas dan pergerakan penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Stasiun KA Cepat Padalarang terkoneksi langsung dengan Stasiun KA Padalarang sehingga memudahkan penumpang untuk berpindah moda.
Baca Juga: Info Lowongan Kerja Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Lulusan SMA Bisa Daftar
Penyediaan KA feeder ini merupakan hasil kolaborasi bersama KAI dalam rangka peningkatan konektivitas serta layanan transportasi yang seamless dan nyaman bagi penumpang KA Cepat.
Di Stasiun Padalarang, akan tersedia KA feeder yang akan berhenti di Stasiun Cimahi dan Stasiun Bandung.
"Adapun perjalanan dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Bandung akan memakan waktu sekitar 20 menit," kata Eva.
"Jika ditambah perjalanan KA Cepat Halim-Padalarang selama 30 menit, maka total perjalanan dari Stasiun KA Cepat Halim menuju Stasiun Bandung adalah 50 menit," imbuhnya.
Baca Juga: Menhub Sebut Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan Dilakukan hingga Dinyatakan Siap Beroperasi
Ia melanjutkan, bagi masyarakat yang ingin menuju pusat Kota Bandung, dapat memanfaatkan KA feeder yang jadwalnya menyesuaikan perjalanan KA Cepat.
Caranya, penumpang cukup turun di stasiun KA Cepat Padalarang dan beralih ke KA feeder, kemudian menuju Stasiun Bandung maupun Stasiun Cimahi.
Sebelumnya pada Sabtu (2/9) lalu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengikuti uji coba Kereta Cepat Jakarta – Bandung. Hal itu dilakukan guna memastikan kesiapan operasional hingga dinyatakan siap beroperasi.
“Kami bersama KCIC terus berupaya melakukan penyempurnaan dengan melakukan serangkaian uji coba. Mudah-mudahan uji coba berjalan lancar dengan hasil yang baik, sehingga sudah bisa digunakan masyarakat pada Oktober 2023,” terang Budi dalam siaran persnya.
Baca Juga: Ramai Petugas Cegah Ibu Bawa Bayi Bunuh Diri, KAI: Frontliner Harus Cepat Tanggap dan Peduli
Selain mencoba kereta cepat, Menhub juga mencoba kereta feeder yang menghubungkan Stasiun Padalarang dengan Stasiun Bandung.
Menhub memastikan ada integrasi antara kereta cepat dan moda transportasi lainnya sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan akses.
Budi mengatakan sejumlah pembangunan tengah dilakukan untuk mengoptimalkan perjalanan kereta feeder.
Disebutkan juga akan ada pembangunan skybridge di Stasiun Padalarang, Cimahi, dan Bandung, serta pembangunan Flyover Ciroyom dan Pusdikpom yang ditargetkan selesai pada 2023.
Uji coba pada Sabtu lalu diawali dengan peninjauan kesiapan Stasiun Kereta Cepat Halim. Kemudian, Menhub melakukan perjalanan kereta cepat dari Stasiun Halim menuju Stasiun Padalarang.
Baca Juga: Jokowi Tegaskan Industri yang Tak Pasang Scrubber atau Alat Kendali Polusi Udara Bisa Ditutup
Soft launching pengoperasian kereta cepat ditargetkan pada 1 Oktober 2023. Pengoperasian akan dilakukan secara bertahap mulai dari delapan perjalanan kereta pada Oktober.
Pada November bertambah menjadi 28 perjalanan kereta, lalu 40 perjalanan kereta pada Desember hingga mencapai 68 perjalanan kereta pada Januari 2024.
Sumber : KOMPAS TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.