Baca Juga: Kakorlantas: Hanya Polisi Bersertifikat yang Bisa Lakukan Tilang
Meskipun harganya murah dan ada promo tambahan, ia menyarankan, agar konsumen mencoba langsung kendaraan tersebut di jalan.
Hal lain yang harus diperhatikan juga adalah pengecekan dokumen-dokumen dari kendaraan tersebut seperti STNK, BPKB dan juga faktur pembelian kendaraan.
"BPKB harus dicocokkan, jangan sampai tidak sesuai dengan fisiknya. Terkadang BPKB pun dipalsukan, dan kita punya SOP gimana cara membedakannya, (misalnya) samakan nomor rangka," tuturnya.
Para pembeli juga harus memperhatikan masa berlaku dari STNK kendaraan yang akan dibelinya, agar tidak terkena biaya tambahan untuk memperpanjang STNK dari kendaraan itu.
Baca Juga: Cara Pesan Tiket Kereta untuk Kelompok atau Rombongan, Cek Besaran Tarifnya
"Selanjutnya cek surat kendaraan yaitu BPKB. Harus dicocokkan spesifikasinya termasuk STNK sesuaikan dengan nomor mesin dan rangka. Serta Faktur bukti pembelian berisi info harga, warna, rangka serta nama pembeli pertama. Bila mencurigakan silahkan cek di e-Samsat,” jelasnya.
Terakhir, calon pembeli juga harus melakukan pengecekan fisik.
Termasuk kondisi kendaraan dengan melibatkan ahli yang kompeten untuk bisa mengidentifikasi seberapa layak kendaraan tersebut untuk dibeli.
“Penipuan seperti ini pernah terjadi di Lampung, nomor rangka berbeda atau diubah. Dokumen jual beli kendaraan tidak banyak, BPKB, STNK dan Faktur. Pastikan dokumen tersebut ada saat jual beli,” ungkapnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.