Bagi peternak, gagal panen karena tidak adanya hujan membuat masalah ekonomi semakin parah.
Banyak peternak sapi perah menjual sapinya tahun lalu akibat tidak mampu mengatasi biaya produksi yang semakin tinggi, sehingga berdampak kepada kekurangan susu selama berbulan-bulan.
Baca Juga: Jelang Hari Raya Idul Adha, Rumah Potong Perketat Cek Kesehatan Hewan Kurban Cegah PMK dan LSD
Di Borj El Amri, petani bernama Nabil Rhimi mengatakan, kekeringan telah sepenuhnya menghancurkan tanaman gandum dan jelainya, sehingga membuatnya harus membeli pakan ternak untuk dombanya.
Namun, ia hampir tidak mampu membelinya karena kenaikan harga pakan ternak.
Rhimi telah memutuskan untuk menjual 200 dari 350 dombanya karena dia tidak mampu memberi makan mereka.
"Jika situasinya memburuk, saya akan menjual semuanya," sebutnya.
Rhimi tidak sendirian. Pejabat Serikat Peternak Khaled Ayari mengatakan Tunisia mampu menghasilkan 1,2 juta domba untuk Idul Adha 2022 tetapi hanya mampu menghasilkan 850.000 domba tahun ini.
Serikat peternak telah menolak impor domba untuk melindungi peternak sendiri, katanya.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Puluhan Sapi Makan Sampah Plastik
Haithem Jouini, seorang peternak muda yang mewarisi ternak dari ayahnya, mengatakan bahwa dia selalu ingin untuk bermigrasi.
"Saya tidak bisa hidup seperti ini, hati saya hancur. Mengapa pemerintah tidak bisa membantu kami? Kami adalah orang-orang yang menderita," tuturnya.
Uni Eropa (EU) pun menawarkan bantuan pinjaman lebih dari 1 miliar euro atau setara Rp16 triliun kepada Tunisia untuk membantu mengembangkan perekonomian, menyelamatkan keuangan negara tersebut, dan menangani krisis migrasi.
Tawaran tersebut diumumkan oleh Presiden EU Ursula von der Leyen dalam kunjungannya ke Tunisia bersama dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, pada 11 Juni lalu.
Upaya mereka, didorong oleh meningkatnya kekhawatiran di Eropa tentang stabilitas Tunisia, merupakan bagian dari upaya terakhir oleh para donatur besar untuk membujuk Presiden Kais Saied guna menyetujui persyaratan bantuan dana talangan dari Dana Moneter Internasional (IMF) senilai 1,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp28 triliun.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.