JAKARTA, KOMPAS.TV – Dalam hikayatnya, kurma jadi makanan favorit Nabi termasuk ketika berbuka puasa, apa alasannya?
Dikutip dari buku Buka Puasa bersama Rasulullah (Arruz Media, 2010) karya Muhammad Ridho al-Thurisnai disebutkan tentang kebiasaan Rasulullah saat berbuka puasa.
Salah satu alasannya adalah, kurma penting untuk menormalkan kadar gula dalam darah. Tentu saja, Nabi bukan sekadar melihat kurma sebagai manis belaka, tapi juga punya efek kesehatan bagi tubuh.
Apalagi setelah sebelumnya tidak makan dan tidak minum selama seharian, kurma mampu memberikan efek yang bagus dari tubuh. Menjadikan tubuh tidak tergesa-gesa mencerna yang berat-berat usai puasa.
Dikisahkan, Nabi juga lebih senang Ruthab, jenis kurma muda yang baru dipetik dari pohon dan masih segar. Ruthab ini dipadukan dengan air putih segar. Dua hal ini cukup bagi Nabi saat berbuka puasa.
Selain itu, dalam banyak hadis Rasulullah juga mengatakan kebiasaan ini kerap dilakukan. Para ulama pun mengkategorikan memakan kurma sebagai salah satu sunah Nabi yang dilakukan ketika berbuka puasa.
"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air." (HR. Ahmad, Abu Dawud).
Begitulah alasan Nabi memakan kurma saat berbuka puasa. Ternyata, banyak hikmah dan baik bagi kesehatan tubuh.
Sementara itu, sebelum berbuka Nabi selalu berdoa. Doa ini kemudian menjadi rujukan setiap muslim saat berbuka.
Dalam doa buka puasa ini, ada dua versi yang saat ini berkembang di masyarakat dan dua-duanya bisa diamalkan sebab berdasarkan hadis sahih.
Baca Juga: Buat Stok Bulan Puasa, Ini 3 Cara Simpan Kurma agar Tidak Jamuran dan Berkutu
Arab latin: Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
Doa pertama ini lazim di masyarakat kita dan berdasarkan sumber dari hadis yang diriwayatkan oleh Sahih Bukhari.
Dikutip dari buku Panduan Puasa Ramadan yang diterbitkan oleh Majelis Tarjih PP Muhamamdiyah, berikut ini merupakan bacaan doa buka puasa yang sering dipanjatkan Nabi.
Arab latin: Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."
Semoga Ramadan memberi berkah buat kita. Amin. Wallahu a'lam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.