JAKARTA, KOMPASTV - Ekonom Chatib Basri menilai beberapa industri seperti perhotelan, restoran dan penerbangan teracam gulung tikar jika tingkat pengunjung dan penumpang belum mencapai batas maksimal tertentu pada enam bulan ke depan.
Hitung-hitungan Chatib, industri penerbangan mampu bertahan bila pergerakan penumpang mencapai 60 persen dari angka normal.
Untuk perhotean dapat bertahan jika tamu tidak kurang dari 50 persen. Sementara restoran dapat hidup dan beroperasi jika pengunjung mencapai 40 persen.
Baca Juga: Satpol PP DKI Tutup 8 Tempat Hiburan dan Restoran di Jakarta Karena Langgar PSBB Transisi
"Ketika rugi enam bulan, dari sekarang hotel, maskapai, dan restoran bisa tutup. Sebab lebih murah untuk tutup ketimbang mereka buka," ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa (28/7/2020).
Mantan menteri keuangan ini juga menilai akan sulit untuk mendorong industri penerbangan, perhotelan dan resoran untuk bertahan jika pemerintah tidak menyelesaikan pandemi Covid-19.
Di sisi lain, PSBB yang terlalu lama dapat menguras keuangan negara lantaran anggaran jaminan sosial tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat.
Faktor ini jugalah yang membuat India, Meksiko dan Indonesia tidak bisa lama-lama menerapkan PSBB atau lockdown.
Baca Juga: 6 Maskapai Besar Yang Bangkrut Akibat Turbulensi Pandemi
Berbeda dengan Swedia yang mampu memberikan jaminan sosial bagi masyarakatnya untuk tetap di rumah.
"Jadi kalau kita mau minta PSBB berjalan baik, bukan hanya protokol kesehatan. Kita harus kasih perlindungan. Mereka (masyarkat) bisa memutuskan tinggal di rumah untuk menghindari wabah atau bekerja atau beraktivitas," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.