Memutus Sandwich Generation , Perlunya Pendidikan Keuangan Sejak Dini

JAKARTA, KOMPAS.TV - Generasi kejepit atau Sandwich Generation banyak terjadi di Indonesia. 

Generasi ini terjepit antara harus membiayai orangtua dan keluarga sendiri. 

Rantai sandwich generation bisa diputus dengan pendidikan keuangan yang baik sejak dini.

Tanggung jawab menghidupi orangtua, seperti jadi kewajibvan tak tertulis untuk anak. 

Suka tak suka, kehidupan orangtua tak bisa dilepaskan dari tanggung jawab anak, meskipun ketika si 

Anak sudah berkeluarga. "sandwich generation" namanya. Atau generasi kejepit. Kira-kira bagaimana milenial merasa soal sandwich generation ini ya?

Kalau sudah ada dalam posisi ini, mau tak mau generasi ini harus bisa mengatur keuangan dengan baik agar tak ketempuhan. Menambah pendapatan adalah jawabannya.

Caranya bisa melalui investasi, menambah keterampilan agar bisa mencari pekerjaan sampingan di luar pekerjaan utama, dan mendapat pendapatan dari bisnis sampingan.

Perencana keuangan aakar abyasa memberikan tips, agar pendapatan bisa maksimal, sumber daya keluarga yang masih bisa beraktivitas harus didorong untuk menambah pendapatan.

Minimnya pengetahuan keuangan yang diajarkan orangtua ke anak juga jadi penyebab munculnya generasi ini. 

Sehingga sejak dini, pendidikan dan menata finansial sangat dibutuhkan. Apalagi rasio menabung indonesia terbilang rendah.

Pada kuartal pertama tahun ini, rasio menabung indonesia ada di angka 34 koma 1 persen, lebih rendah dibanding di q1 2011 37,8%, namun meningkat dibanding kuartal akhir 2015 di angka 28,3%.

Sementara singapura di angka 50 persen dan filipina 44 persen.

Jadi, untuk memutus rantai sandwich generation peran orang tua dan anak sama-sama besar. 

Investasi sedini mungkin, sesuai dengan tujuan dan juga profil risiko.