Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV - "Food and Beverages" menjadi salah satu sektor bisnis yang harus beradaptasi secara drastis, menghadapi pandemi covid sembilan belas.
Model bisnis wajib diotak-atik, untuk membalikkan penjualan yang merosot tajam. Hal ini juga dilakukan oleh peracik Kopi Kenangan mantan.
Bagaimana strategi bisnis bertahan di tengah pandemi, berikut liputannya.
Aroma khas sontak menyeruak sesaat setelah bubuk kopi terseduh. Tak hanya penciuman, indra kecap pun tergoda merasa.
Bertahan dari sekadar tren, laju Kopi Kenangan kembali diuji. Kali ini, pandemi covid sembilan belas tak bisa dihindari.
Alih-alih mewujudkan impian ekspansi ke luar negeri, mempertahankan penjualan di negeri sendiri saja sulit.
Secara keseluruhan, omset penjualan di tiga ratusan kedai Kopi Kenangan, terpangkas setidaknya 40 persen.
Sebagai komando Kopi Kenangan, Edward Tirnata , sadar harus jeli membaca perubahan pola konsumsi.
Lalu bagaimana strategi bisnis yang dijalankan peracik kopi kenangan mantan ini?
“Sense of security". Segudang protokol kesehatan harus dijalani guna memenuhi kebutuhan rasa aman saat melepas dahaga dengan Kopi Kenangan.
Selain memakai masker, karyawan wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh, dan rutin mencuci tangan.
13 miliar rupiah digelontorkan untuk membeli alat-alat tambahan, agar produksi tetap steril, seperti cairan pembersih tangah, UV sterilizer, dan 300 thermometer gun.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.