Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS TV - PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (PANN), salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kini memiliki bisnis di bidang perhotelan sempat membuat Menteri BUMN, Erick Thohir bingung.
Selain namanya yang kurang familiar, perusahaan pelat merah ini hanya memiliki tujuh pegawai. Lebih mencengangkan lagi, BUMN satu ini mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) non-tunai sebesar Rp3,76 triliun.
Uang sebanyak itu diketahui berasal dari konversi utang Subsidiary Loan Agreement (SLA) menjadi ekuitas.
Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Bakal Tutup 5 Anak Usaha Garuda Indonesia
“Hanya tujuh pegawai, kemudian dibiayai (pemerintah). Kalau begitu kami semua juga mau,” kata Erick Thohir ketika rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (20/2/2020).
Dikutip dari laman resmi perusahaan, PT PANN ternyata didirikan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Pendirian perusahaan tersebut mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1974 tentang Penyertaan Modal Negara untuk Pendirian Perusahaan di bidang Pengembangan Armada Komersial Nasional.
Selain itu, pendirian PT PANN (Persero) juga menjadi mandat Rencana Pembangunan Lima Tahun atau Repelita II.
Berdasarkan, dokumen Repelita II pemerintah membentuk sebuah badan yang bertanggung jawab untuk membiayai dan mengembangkan armada komersial nasional.
Ada bidang usaha yang diklaim menjadi bisnis PT PANN, yakni telekomunikasi navigasi maritim dan jasa pelayaran untuk usaha jasa sektor maritim.
Baca Juga: Erick Thohir Akan Rombak Bos-bos di Tiga Bank BUMN, Ini Rinciannya...
Dari bisnis tersebut, PT PANN membuat facial monitoring system, monitoring kapal, estimasi keberangkatan dan kedatangan kapal, informasi cuaca, kondisi cuaca, long range identification, dan tracking national data center.
Erick Thohir mengaku ogah menyalahkan menteri-menteri BUMN sebelumnya soal kegagalan pengelolaan bisnis PT PANN. Namun yang pasti ia bakal memergerkan PT PANN dengan perusahaan BUMN lainnya.
“Hal ini bukan salah dan benar, tapi mungkin pada sebelumnya direction dan kebijakan belum maksimal, kami coba perbaiki saat ini,” kata Erick.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.