JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan lokasi Terminal BBM (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara, berpotensi menjadi ekosistem produk pelumas atau oli Pertamina. Erick berencana memindahkan Depo BBM Plumpang ke lahan milik Pelindo.
"Apakah Plumpang akan ditinggalkan? Tentu tidak, karena di situ pelumas atau oli yang memang tidak memerlukan pipa seperti BBM. Mungkin lebih aman, jadi ekosistem untuk pelumas bisa dikembangkan di situ (Plumpang)," kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/3/2023) malam.
Dia menambahkan, pemindahan TBBM Plumpang harus ada hitungan-hitungan secara bisnis.
Erick mengatakan, faktanya tanah di Plumpang seluas 152 hektare secara sah merupakan milik Pertamina.
"Namun, sejak tahun 1990-an ada isu tanah antara masyarakat dengan Pertamina, sehingga membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah," ujarnya.
Baca Juga: Bukan Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Emak-emak Nangis Tak Dapat Bantuan Nasi!
Terkait pemindahan TBBM Plumpang, menurut Erick, hal ini membutuhkan waktu mengingat PT Pelindo harus menyiapkan lahannya terlebih dahulu dan kemungkinan pada 2024.
Sedangkan, untuk investigasi kebakaran TBBM Plumpang yang terjadi pada Jumat (3/3/2023), saat ini sedang berjalan.
"Sesuai instruksi Presiden RI bahwa keselamatan rakyat harus diprioritaskan. Karena itu, ada kejadian terdapat korban, Pertamina langsung memberikan perawatan kepada para korban," ucapnya.
Sebelumnya, Erick menyebut Pertamina siap memindahkan Terminal BBM Plumpang di Koja, Jakarta Utara ke tanah milik Pelindo.
"Kami sudah rapat bahwa TBBM (Plumpang) akan kita pindahkan ke tanah milik Pelindo," sebutnya.
Menurut dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pelindo di mana lahannya akan siap dibangun akhir 2024.
Baca Juga: Polemik Depo Plumpang, Direksi Pertamina Akan Temui DPR Minggu Depan
"Pembangunannya membutuhkan waktu 2 - 2,5 tahun, artinya masih ada waktu sekitar 3,5 tahun," katanya.
Erick mengatakan pemindahan TBBM Plumpang merupakan langkah untuk menindaklanjuti kesepakatan rapat yang sudah dilaksanakan.
Yakni antara Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan dihadiri Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Wamen BUMN I Pahala Mansury, serta Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Kesepakatannya bahwa setelah rapat kemarin, masing-masing pihak mulai menggelar rapat secara sendiri-sendiri untuk memberikan solusi.
Kementerian BUMN juga meyakini bahwa keselamatan masyarakat juga merupakan hal yang penting sehingga Pertamina akan membuat zona aman atau buffer zone di sekitar objek-objek vital nasional Pertamina.
Tidak hanya di Plumpang, namun juga di lokasi-lokasi lainnya seperti Balongan maupun Semarang.
Baca Juga: Jaksa Agung Bakal Bongkar Kasus Baru di Perusahaan BUMN Sektor Keuangan
"Khusus untuk di Plumpang, kurang lebih jarak buffer zone 50 meter dari pagar. Hal ini tentunya menjadi solusi bersama yang kita harapkan dukungan dari pemerintah daerah serta masyarakat, karena keamanan menjadi hal yang prioritas bagi kita semua," tuturnya.
Sebelumnya, insiden yang terjadi di TBBM Plumpang pada 4 Maret 2023 tersebut telah menimbulkan banyak korban jiwa dan luka. Bahkan warga di dua rukun warga (RW) pun harus kehilangan rumahnya yang hangus terbakar.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.