Menurutnya, bila kala itu pemerintah mengambil keptusuan yang salah, mengakibatkan kerusuhan di tengah masyarakat.
"Tapi saat itu kita masih jernih dan tenang menghitung kekuatan rakyat di bawah sepertri apa. Dikalkulasikan kekuatan sampai berapa hari atau berapa minggu," jelasnya.
“Kalau salah memutuskan, mungkin enggak ada dua minggu kita sudah rusuh saat itu."
Sebab, kata Jokowi, pemerintah bisa melihat tabungan masyarakat di perbankan. Dari yang besar, menengah, sampai yang kecil.
"Yang lebih kecil lagi, yang bawah lagi semuanya kelihatan semuanya," kata dia.
Sebab itu, atas berbagai pertimbangan, Presiden memutuskan untuk tidak mengambil kebijakan lockdown.
Dia pun kemudian bersyukur dengan keputusannya tersebut. Sebab, lockdown, kata dia, dapat mengakibatkan ekonomi Indonesia jatuh seperti negara-negara Eropa.
"Sebab itu, saya putuskan tidak lockdown meskipun tekanannya lockdown dan ternyata tidak salah," tegasnya.
"Itu kalau diputuskan lockdown bisa kita di minus 17 saat itu ekonomi kita, minus 17. Lha mengembalikannya ke normal itu yang sangat sulit. Karena minusnya sudah langsung jatuh seperti negara-negara di Eropa."
Baca Juga: Soal Pencabutan PPKM, Jokowi: Jangan Lupa Bersyukur, Kita Sering Lupa kalau Sudah Enak
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.