JAKARTA, KOMPAS.TV – Pihak PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni mendapat banyak catatan dan masukan menjelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 atau Nataru dari Komisi VI DPR.
Pasalnya, armada PT Pelni menjadi salah satu pilihan transportasi umum bagi masyarakat yang hendak liburan di masa Nataru.
Adapun aspek yang menjadi sorotan dan mesti diperbaiki PT Pelni yaitu pelayanan, data, dan jumlah armada.
Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai NasDem Rudi Hartono Bangun mengatakan, data dan kajian mendalam soal prediksi lonjakan penumpang setiap daerah diperlukan untuk memetakan kesiapan penjualan tiket kapal PT Pelni.
Rudi juga menyinggung dek kelas ekonomi di kapal PT Pelni masih banyak dijumpai kutu, tikus, dan kecoa yang berkeliaran.
“Kebersihan serta kesiapan fasilitas lainnya seperti tempat tidur dan dek sebaiknya diperhatikan agar lebih baik dari tahun sebelumnya,’ ujarnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) tentang kesiapan badan usaha milik negara atau BUMN transportasi, Rabu (14/12/2022), dilansir dari Kompas.id.
Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nevi Zuairina menambahkan, PT Pelni harus memastikan jumlah penumpang ataupun barang. Langkah ini diperlukan untuk menghindari kelebihan muatan.
“Jangan sampai banyak kapal yang tenggelam akibat kelebihan muatan,” ujarnya.
Baca Juga: Nataru, Naik Kapal ke Sumatera dan Bali Tak Bisa Beli Tiket di Pelabuhan, Harus Online di Ferizy
Sementara Wakil Ketua Komisi VI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima menyinggung soal jumlah armada kapal PT Pelni yang terlalu sedikit.
Padahal, seluruh kapal tersebut harus melayani permintaan penumpang pelayaran seluruh Indonesia.
Adapun Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani menyebutkan, jumlah kapal penumpang yang dimiliki PT Pelni hanya 26 unit dengan total kapasitas 32.447 penumpang dari 76 pelabuhan. Jumlah kapal penumpang tersebut masih sama sejak tahun 2008.
Selain itu, PT Pelni juga mengelola 43 unit kapal perintis dengan total kapasitas 16.706 penumpang dari 281 pelabuhan.
“Sebenarnya kami juga ingin melakukan peremajaan kapal-kapal (mengingat) umur kapal yang sudah cukup tua. Saat ini (PT Pelni) sedang mengajukan peremajaan kapal kepada pemerintah melalui mekanisme PMN (penyaluran modal negara),” tuturnya.
Sementara itu terkait layanan kebersihan, PT Pelni telah berusaha maksimal dalam bentuk imbauan stiker dan arahan nakhoda untuk menjaga kebersihan di kapal.
“Jumlah petugas (kebersihan) sudah cukup. (Di) satu kapal terdapat 25-30 orang (yang) khusus untuk menjaga kebersihan. Akan tetapi, ke depan akan terus kami tingkatkan,” ujarnya.
Periode puncak Nataru diperkirakan 18 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023. Untuk PT Pelni, memprediksi peningkatan penumpang sebesar 99 persen dari tahun lalu, yakni dari 226.945 orang menjadi 451.601 orang akhir tahun ini.
Diperkirakan, pada 18 Desember 2022 dengan 25.751 penumpang per hari dan 8 Januari 2023 dengan 22.608 per hari.
Baca Juga: Mudik Nataru Pelni Siapkan 9 Armada Angkut Pemudik
Adapun jumlah armada angkutan laut yang dikerahkan dalam periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 sebanyak 910 unit. Terdiri dari 26 kapal penumpang PT Pelni, 111 kapal perintis, dan 773 armada dari swasta.
Total kapasitas penumpang mencapai 166.177 orang per perjalanan.
Sementara, proyeksi skala nasional peningkatan jumlah penumpang dapat mencapai 1,23 juta penumpang yang berlayar menggunakan seluruh armada laut Indonesia.
Penumpang tersebut didominasi dari pelabuhan Batam, Tanjung Balai Karimun, d an Tanjung Pinang.
Sumber : Kompas TV, Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.