Fungsionalisasi tol ini diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan pengguna jalan di saat liburan atau arus mudik Nataru nanti.
“Secara prinsip Tol Tebing Tinggi-Indrapura ini akan coba kita fungsionalkan pada Desember 2022 untuk arus Nataru,” ujar Yongki saat mendampingi Kunjungan Spesifik Komisi V DPR RI ke Sumatera Utara, Rabu (30/11/2022).
BPJT, lanjut Yongki, akan berkoordinasi dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terkait kepastian tanggal buka-tutup tol tersebut, termasuk kesiapan fungsional Tol Tebing Tinggi-Indrapura untuk mendukung arus mudik Nataru.
Seperti pembuatan posko bersama, penambahan gerbang tol, rest area, dan penambahan personel.
Sejauh ini pemerintah diprediksi tidak melakukan pengendalian atau pembatasan mobilitas pada arus mudik Nataru 2023.
Baca Juga: KCIC Minta Konsesi Kereta Cepat Jadi 80 Tahun, Ini Alasan Jonan Dulu Tegas Menolak
Direktur Lalu Lintas Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Cucu Mulyana menyebut, prediksi itu berangkat dari kebijakan pemerintah pada pelaksanaan mudik Idulfitri tahun ini.
"Berkaca pada angkutan Lebaran kemarin ketika pemerintah memutuskan tidak ada lagi pelarangan atau pembatasan untuk mudik, maka dapat dipastikan saya yakin untuk Natal dan tahun baru ini pemerintah sepertinya tidak akan mengeluarkan pengaturan, pengendalian, ataupun pengetatan," ujar Cucu pada Rapat Kerja Bidang Perhubungan Darat 2022, dikutip dari siaran langsung YouTube Ditjen Perhubungan Darat, Selasa (22/11/2022).
Menurut Cucu, perbedaan antara pengaturan mobilitas pada Idulfitri serta Natal dan tahun baru terletak pada rekayasa lalu lintas. Saat Idulfitri tahun ini, ketika mudik pertama kali diperbolehkan setelah dua tahun, skema rekayasa lalu lintas diumumkan jauh hari oleh pemerintah kepada masyarakat.
Sementara itu, untuk Natal dan tahun baru, pemerintah belum akan mengumumkan skema rekayasa lalu lintas itu dalam waktu dekat. Kendati demikian, Cucu mengatakan arahan dan kebijakan mengenai pengaturan lalu lintas pada saat mudik Natal dan tahun baru akan segera diterbitkan tidak lama lagi.
"Kalau bisa minggu pertama Desember itu kita sudah bisa dapat hasil analisis [pergerakan masyarakat]. Saya juga pastikan bahwa tidak ada kebijakan pemerintah seperti cuti bersama," terangnya.
Adapun jika berkaca pada Natal 2021 dan tahun baru 2022, mobilitas masyarakat pada hampir seluruh moda transportasi naik. Kenaikan tertinggi yakni pada angkutan bus sebesar 23,6 persen pada keberangkatan, dan 47,8 persen pada kedatangan.
Baca Juga: Cerita Korban Wanaartha Life: Uang Pensiun, Tabungan, hingga Emas Ludes demi Polis Rp1 M
Berdasarkan survei Kemenhub terkait dengan libur akhir tahun ini secara nasional, potensi pergerakan masyarakat yakni 22,4 persen dari jumlah penduduk atau sebanyak 60,6 juta orang.
Sementara itu, pada level Jabodetabek, potensi pergerakan masyarakat diprediksi sebanyal 22,1 persen dari penduduk Jabodetabek, atau sebanyak 7,3 juta orang.
Sumber : pu.go.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.