"Sebagian responden atau 26,9 persen merasa tahun 2022 lebih sulit mendapatkan pekerjaan," tulis rilis Litbang Kompas dikutip dari Kompas.id, Sabtu (3/12/2022).
Di sisi lain kemampuan belanja kebutuhan pokok dirasa menurun, tetapi tidak untuk konsumsi barang penunjang gaya hidup atau hobi.
Lebih dari sepertiga responden di setiap kelas mengaku masih mampu memenuhi keperluan hobi yang tergolong kebutuhan sekunder atau bahkan tersier.
Bisa jadi, ini adalah siasat masyarakat untuk melepaskan jenuh dan kepenatan setelah terkungkung pandemi selama lebih dari dua tahun.
Baca Juga: Ingatkan Krisis Dunia, Presiden Jokowi: 2023 Bisa Jadi Tahun yang Lebih Suram
Sebanyak 67,6 persen kelas menengah dan kelas atas, mereka masih mengalokasikan anggaran untuk persoalan fashion dan 50 persen peralatan elektronik atau gadget di tahun 2023.
Sebaliknya di kelas bawah, persoalan fashion dan gadget cenderung tidak lagi jadi prioritas di tahun depan.
Terlepas dari kondisi tahun ini yang dirasa sulit, publik masih memiliki harapan terang menyongsong ekonomi 2023.
"Iklim ekonomi Indonesia di tahun depan masih terpantau baik dengan melihat besarnya optimisme publik. Kelesuan ekonomi yang paling dikhawatirkan masyarakat kelas bawah dapat diimbangi dengan penyaluran program bantuan sosial," tulis rilis Litbang Kompas.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.