Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Tanaman Obat Khas Indonesia Akan Jadi Suvenir Delegasi G20, Anyang-Anyang hingga Kecipir

Kompas.tv - 11 November 2022, 07:41 WIB
tanaman-obat-khas-indonesia-akan-jadi-suvenir-delegasi-g20-anyang-anyang-hingga-kecipir
Delegasi G20 di Bali akan mendapatkan tanaman obat dan obat tradisional khas Indonesia, sebagai salah satu dari banyak suvenir yang akan mereka terima. (Sumber: Kompas.com )
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Delegasi G20 di Bali akan mendapatkan tanaman obat dan obat tradisional khas Indonesia, sebagai salah satu dari banyak suvenir yang akan mereka terima.

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu (B2P2TOOT) menyiapkan empat tanaman obat yakni anyang-anyang (Elaeocarpus grandiflorus Sm), kecipir (Psophocarpus letragonolobus DC), kayu ules (Helicteres Isora), dan jagung jali (Coix lacryma jobi).

"Jadi kami mempromosikan tanaman obat di Indonesia melalui kreasi dalam bentuk suvenir," kata Kepala B2P2TOOT Akhmad Syaikhu, seperti dikutip dari Antara, Kamis (10/11/2022).

Ia menjelaskan, keempatnya merupakan jenis tanaman obat hasil penelitian B2P2TOOT yang diperkenalkan pertemuan G20 2nd Health Minister Meeting (HMM) di Bali pada akhir Oktober 2022.

Baca Juga: Tujuh RS Besar di Bali Siapkan Jalur Khusus Delegasi G20 yang Sakit

Secara empiris, anyang-anyang telah terbukti ampuh digunakan sebagai antidiabetes dan disentri. Kecipir dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap banyak infeksi dan dikenal untuk membantu dalam pencegahan kanker, diabetes, dan asma.


 

Sedangkan kayu ules secara empiris digunakan sebagai antipiretik dan antioksidan. Lalu biji jagung jali membantu menghambat pertumbuhan sel kanker dan meningkatkan fungsi hormonal.

Biji, buah, dan simplisia tersebut dikemas dalam puluhan dus warna merah yang disusun menyerupai segitiga diletakkan di atas meja dan dipajang tepat di bagian depan stan.

"Kotak yang dijadikan sebagai suvenir bagi para delegasi adalah unique repository of Indonesian plants (URIP)," ujar Syaikhu.




Sumber : Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x