JAKARTA, KOMPAS.TV – Beberapa negara akan memasuki musim dingin sehingga momen ini dinilai akan menjadi sentimen positif bagi harga batubara.
Dengan demikian, menurut Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan, akan ada peningkatan permintaan batubara untuk sektor kelistrikan khususnya dari negara Asia seperti China, India, Korea Selatan, dan Jepang.
Di sisi lain, pemerintah dikabarkan menargetkan target produksi batubara nasional tahun ini menjadi 663 juta ton dari realisasi sebelumnya di angka 606 juta ton.
Ia pun memperkirakan, pertumbuhan produksi ini akan terasa efeknya di semester kedua tahun ini, setelah konsumsi pasca musim dingin kembali menurun dan musim kemarau di Indonesia kembali dimulai
Adapun Panin Sekuritas menyematkan rating overweight terhadap sektor batubara, dengan saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menjadi pilihan utama alias top picks di sektor ini.
Baca Juga: Jelang Musim Dingin di Sejumlah Negara, Indonesia Diproyeksikan Bakal Diserbu Permintaan Batubara
Selain memiliki porsi ekspor yang tinggi, realisasi harga jual rata-rata batubara ITMG juga lebih tinggi dibanding peers-nya.
Hal ini karena batubara yang dijual ITMG memiliki rerata nilai kalori tertinggi, yakni di rentang 5.500-6.500 kcal/kg. Sehingga, ASP ITMG paling mendekati harga batubara Newcastle.
Rasio pembayaran dividen alias dividend payout ratio ITMG juga diproyeksi masih tinggi untuk tahun-tahun mendatang.
“Untuk kasnya juga besar sekali, sehingga tidak ada masalah bagi ITMG untuk memberikan dividen yang cukup besar untuk beberapa tahun ke depan,” jelas Felix, Senin (3/10), seperti dikutip dari Kontan.co.id.
Panin Sekuritas merekomendasikan beli saham ITMG dengan target harga Rp 48.000.
Selain ITMG, Panin Sekuritas juga merekomendasikan beli saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan target harga Rp5.400.
Baca Juga: Jalan Khusus Batubara Dibangun
Sementara itu, Analis NH Korindo Sekuritas Arief Machrus mempertahankan rekomendasi buy saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan target harga Rp4.800.
Rekomendasi itu didukung harga batubara yang tetap tinggi, kenaikan volume penjualan, dan penurunan harga minyak dunia.
NH Korindo Sekuritas melihat krisis listrik yang saat ini terjadi di India dan konflik geopolitik Eropa, masih akan membuat porsi ekspor ADRO meningkat setidaknya hingga tutup tahun 2022.
Sumber : Kontan.co.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.