BERLIN, KOMPAS.TV- Jerman akhirnya benar-benar mengaktifkan kembali pembangkit listrik tenaga batu bara karena krisis pasokan gas. Pembangkit listrik Mehrum menjadi pembangkit listrik tenaga batu bara di negara itu yang diaktifkan, sejak Minggu 31 Juli 2022.
Pembangkit Mehrum memiliki 270 megawatt dan sebelumnya berada dalam mode cadangan. Pasalnya, Jerman adalah satu-satunya negara industri yang menghentikan penggunaan batu bara dan energi nuklir secara bertahap.
Tetapi karena aliran gas dari Rusia melalui pipa Nord Stream 1 yang penting secara strategis telah dikurangi menjadi 20 persen, pemerintah Jerman sedang mempertimbangkan untuk menghentikan penghentian nuklir negara itu.
Jerman juga mempersiapkan undang-undang lebih lanjut untuk membawa kembali pembangkit listrik berbahan bakar fosil ke pasar listrik.
Baca Juga: Dampak Rusia Potong Pasokan Gas Mulai Muncul, Kota di Jerman Berlakukan Aturan Hemat Energi Ketat
Kementerian Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim juga menyatakan tengah menyiapkan aturan, yang memungkinkan pembangkit listrik bertenaga gas tidak perlu digunakan.
"Ini akan mulai berlaku ketika menjadi jelas bahwa lebih banyak penghematan gas diperlukan dalam pembangkit listrik," kata pihak kementerian seperti dikutip dari Antara, Selasa (2/8/2022).
Penghematan gas lewat hemat listrik juga dilakukan negara Uni Eropa lainnya. Terutama untuk mempersiapkan musim dingin tahun ini. Para menteri energi Uni Eropa menyepakati target penghematan sukarela sebesar 15 persen, dibandingkan dengan konsumsi rata-rata suatu negara selama lima tahun terakhir, hingga akhir Maret 2023.
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan tidak ada kekurangan gas," kata Menteri Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim Jerman Robert Habeck.
"Kita harus menghemat energi dan mencari sumber alternatif," ujarnya.
Baca Juga: Pasokan Gas Rusia Dipangkas, Jerman Terpaksa Pakai Lagi Batu Bara dan Minyak untuk Energi
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.