"Tetiba pas staycation ditagih rentenir, gimana hayo?!" ujar Andhika.
Red flags atau tanda bahaya selanjutnya adalah jika rumah tangga hidup dari utang. Misalnya untuk sekedar membeli beras atau membayar tagihan listrik, harus menggunakan kartu kredit atau meminjam dari teman dan keluarga.
Ternyata, punya banyak tabungan tetapi semuanya disimpan di bank bisa jadi red flags juga lho.
Andhika menyarankan agar pasangan mempelajari 1 atau 2 instrumen investasi lainnya. Ini agar uang yang mereka miliki tidak tergerus inflasi.
"Bebas, mau emas, obligasi dan lainnya," sebut Andhika.
Menurut Andhika, menetapkan tujuan keuangan mungkin terlihat sederhana, tetapi sebenarnya perkara yang serius.
Baca Juga: Hindari 7 Kesalahan Saat Berlibur, Agar Pulang Liburan Tidak Tambah Pusing
Jangan sampai pasangan bertengkar karena salah satunya belum tahu mau menyekolahkan anak di mana, dan berapa dana yang diperlukan. Atau, belum punya target ingin beli rumah saat kondisi keuangan seperti apa.
Tidak punya tujuan keuangan akan membuat orang tidak bisa merancang strategi untuk mengejarnya. Misalnya, tetap bersantai-santai, padahal kebutuhan uang sekolah anak sekian tahun lagi akan naik tinggi.
Punya uang banyak tetapi salah prioritas saat membelanjakannya juga merupakan tanda bahaya. Andhika mencontohkan, salah prioritas ini bisa berupa memanjakan orang lain, mentraktir makanan mewah, sementara untuk kebutuhan dapur di rumah serba kekurangan.
Atau, mengizinkan dana darurat keluarga dipakai orang lain untuk traveling.
"Membantu itu wajib, tetapi ada tata caranya, ada gameplay-nya," tutur Andika.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.