JAKARTA, KOMPAS.TV- Bank Indonesia menyatakan, kenaikan harga pangan hingga minggu kedua Bulan Mei 2022, menyebabkan inflasi. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga oleh BI pada minggu II Mei 2022, inflasi tercatat 0,48 persen dibanding minggu II April 2022.
Sehingga, BI memproyeksi inflasi Mei 2022 secara tahun kalender sebesar 2,65 persen year to date (ytd), dan secara tahunan atau dibanding Mei 2021 sebesar 3,64 persen year on year (yoy).
Mengutip siaran pers BI, Selasa (17/5/2022), inflasi Mei 2022 sampai dengan minggu II disumbang utamanya oleh kenaikan komoditas daging ayam ras dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,08 persen month to month (mtm), telur ayam ras dan angkutan antar kota masing-masing sebesar 0,04 persen (mtm).
Baca Juga: Harga Gandum Melonjak ke Rekor Tertinggi Dunia, Mi Instan Berpotensi Jadi Makanan Mewah
Kemudian, inflasi juga disumbang kenaikan harga daging sapi sebesar 0,02 persen (mtm), udang basah, kelapa, jeruk, sawi hijau, kangkung, tempe, tahu mentah, air minum kemasan, masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
Hal tersebut lantaran pada awal Mei hingga minggu II, adalah periode libur lebaran yang mencatatkan kenaikan permintaan daging dan transportasi udara untuk mudik. Ditambah lagi naiknya harga tiket pesawat akibat kenaikan avtur.
Namun ada juga komoditas yang mengalami penurunan harga selama periode tersebut. Yaitu minyak goreng dan cabai rawit masing - masing sebesar -0,01 persen (mtm).
Harga minyak goreng kemasan sederhana dan kemasan premium memang sempat mengalami turun harga, lantaran kini harganya sudah diserahkan ke mekanisme pasar. Sehingga harganya bisa turun dan naik sesuai kondisi pasar.
Baca Juga: Produksi Jeblok akibat Cuaca Buruk, Harga Durian Malaysia Naik 100 Persen
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.