“Dan dilaksanakan di 15 lokasi Training Center yang tersebar di 13 kawasan prioritas. Indonesia ini besar, mengerjakannya tidak sederhana.”
Adapun 13 kawasan itu meliputi Sumatera Utara, Bangka Belitung, Banten, Jabodetabek, dan Kepulauan Seribu, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
“Hampir menjangkau seluruh kawasan nusantara. Untuk mendukung fasilitas pendampingan UMKM akan disediakan starterkit berupa paket data untuk 30.000 UMKM selama 6 bulan dan dilengkapi dengan aplikasi agregator sistem Point of Sales (PoS) dan learning management system,” ujarnya.
Melalui program adopsi teknologi digital UMKM 4.0 ini diharapkan dapat terjadi peningkatan level UMKM dari sisi adopsi teknologi digital yang dibagi berdasarkan empat level yaitu level beginner, observer, adopter, dan leader.
Baca Juga: Kemenag Umumkan Program 10 Juta Sertifikat Halal Gratis Bagi UMKM dan Pelaku Wisata di Indonesia!
Level beginner ditujukan bagi UMKM dengan dimensi bisnis dan keuangan dan teknologi yang masih rendah.
“Level pertama beginner yang paling awal, menggunakan media sosial. Kita butuh mereka mengenal bagaimana menggunakan media sosial dengan baik,” ucap Menkominfo.
Kedua, observer atau menggunakan lokapasar (marketplace), bagi usaha-usaha yang telah dikelola secara relatif modern namun dengan tingkat penggunaan teknologi yang cenderung rendah.
“Kita perlu memperjuangkan dan memperkenalkan marketplace,” ucap Menkominfo.
Baca Juga: Jokowi Ancam Umumkan Kepala Daerah yang Tak Dorong UMKM Masuk E-Katalog
Ketiga yaitu adopter, yaitu usaha-usaha dengan tingkat adopsi dan pengetahuan teknologi yang cukup baik tetapi pengelolaan usaha masih cenderung tradisional, menggunakan platform fintech dan agregator dan Point of Salessystem.
Sedangkan level leader merupakan usaha-usaha yang telah dikelola secara relatif modern dan telah memiliki tingkat adopsi dan pengetahuan teknologi yang relatif tinggi.
“Atau menggunakan Big Data 3D modelling, QR Code, Augmented Reality atau Virtual Reality,” tutur Menteri Johnny.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.