JAKARTA, KOMPAS.TV - Kenaikan gas LPG nonsubsidi akan membuat permintaan LPG subsidi alias tabung 3 Kilogram meningkat. Masyarakat pengguna LPG nonsubsidi akan bermigrasi ke tabung 3 Kg.
Tenaga Ahli Utama KSP Edy Priyono mengakui peralihan konsumen LPG nonsubsidi ke tabung 3 Kg akan menjadi risiko dari penyesuaian harga LPG nonsubsisi.
Edy menilai hal tersebut sudah diperhitungkan oleh Pertamina dan diyakini risiko migrasi konsumen LGP nonsubsidi tidak terlalu besar.
Baca Juga: Harga LPG Non Subsidi Mulai Naik, Begini Penyataan dari Pertamina
Sebab, menurutnya 65 persen pengguna tabung 3 Kg bukan kelompok miskin dan rentan miskin, melainkan kelompok menengah. Di sisi lain LPG nonsubsidi lebih banyak digunakan oleh kalangan mampu.
"Itu risiko yang sudah diperhitungkan Pertamina, tetapi kita harakan tidak terjadi. Namun secara jujur kita akui risiko itu ada," ujar Edy saat dihubungi KOMPAS TV, Selasa (1/2/2022).
Edy menambahkan penyesuaian harga LPG nonsubsidi merupakan kebijakan yang sudah melewati tahapan perhitungan.
Menurutnya Pertamina sudah menetapkan formula yang menjadi acuan untuk menyesuaikan LPG nonsubsidi dengan harga dunia.
Baca Juga: Inflasi Januari 2022 Tertinggi Sejak 2020, Dipicu Kenaikan Harga Daging Ayam dan LPG
Edy menilai bisa saja Pertamina menunda penyesuaian harga LPG nonsubsidi, namun hal tersebut akan membebani APBN 2022 lantaran harus menutup kompensasi harga.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.