JAKARTA, KOMPAS.TV- PLN kini menerapkan sentralisasi kontrak pembelian batu bara langsung ke penambang, demi menjaga keandalan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik.
Direktur Energi Primer PLN Hartanto Wibowo mengatakan seluruh kontrak pembelian batu bara yang sebelumnya dilakukan PLN Batubara, akan dialihkan ke PLN sebagai induk usaha.
"Kami melakukan pemusatan dalam penyediaan batu bara, sehingga seluruh pembelian batu bara terkonsolidasi di PLN. Kebijakan ini akan mendorong efektivitas manajemen batu bara," kata Hartanto dikutip Antara, Kamis (10/2/2022).
Hartanto menjelaskan, kontrak PLN Batubara yang sebelumnya didominasi kontrak dengan trader telah diubah, sehingga penambang menjadi pihak yang terikat dalam kontrak.
Baca Juga: Ini Cara PLN Cegah Listrik Byar Pet Saat MotoGP Mandalika Berlangsung
PLN maupun anak usahanya PLN Batubara, sudah tidak lagi menjalin kontrak dengan trader. PLN juga mengubah kontrak yang semula bersifat jangka pendek menjadi kontrak jangka panjang.
“Perubahan kontrak ini dilakukan untuk menjamin kepastian pasokan batu bara secara jangka panjang, baik dari sisi volume juga jadwal pengiriman," ujar Hartanto.
PLN juga memastikan proses pembayaran kepada seluruh pihak yang terlibat dalam rantai pasok batu bara ini lebih cepat. Tagihan operasi dan transportasi sekarang dibayarkan maksimal 14 hari, setelah dokumen penagihan diterima secara lengkap oleh PLN.
Sehingga pembayaran tagihan tidak lagi dilakukan dalam waktu 90-120 hari. Kecepatan pembayaran ini berlaku untuk pengadaan baru bara dengan kapal, tongkang, dan bongkar muat, termasuk penambang.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Pemerintah Izinkan Ekspor Batu Bara Perusahaan yang Penuhi DMO
Sebelumnya, anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Golkar Bambang Patijaya mengungkapkan, banyak pengusaha batubara yang enggan berurusan dengan PLN Batubara.
Lantaran pembayaran yang dilakukan anak usaha PLN tersebut terlalu lama.
"Beberapa pengusaha melapor ke saya bahwa PT PLN Batubara ini bisa 5-6 bulan membayar kepada para pengusaha-pengusaha itu, pemilik tongkang dan sebagainya. Jadi pemilik tongkang itu pada nggak mau urusan dengan dia, menghindar semua," tutur Bambang dalam rapat kerja dengan Menteri ESDM, Kamis (13/1/2022).
Bambang juga mengaku mendapat masukan dari para pengusaha, jika PLN Batubara terlalu sibuk dengan bisnisnya sendiri. Sehingga tidak maksimal mendukung bisnis PLN.
Baca Juga: Petugas PLN Dipukul Warga yang Menunggak Bayar Listrik
"Saya mendapati data dan fakta ini banyak nih beberapa pengusaha yang curhat ke saya bahwa sebetulnya PLN Batubara ini terlalu sibuk dengan aktivitas bisnisnya. tidak men-support daripada kebutuhan PLN sendiri," ucap Bambang.
Ia pun meminta PLN Batubara dibubarkan saja, karena sudah tidak memenuhi tugas tujuan pendiriannya. Yaitu agar PLN mendapat Batubara berkualitas yang cukup dengan harga bersaing.
"Oleh karena itu saya pikir, PLN perlu kita sehatkan, kita pangkas jalur birokrasinya, dan saya sudah sampaikan terbuka bila perlu bubarkan saja PLN Batubara, nggak ada guna, nanti jadi banyak oknum tertentu saja, kan gitu. Kita jangan fasilitasi orang untuk korupsi," lanjutnya.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.