"Ini sudah direncanakan jauh sebelum ada ibu kota. Puji Tuhan ada ibu kota baru di sebelah pusat suaka orangutan kita nanti bisa dikunjungi oleh tamu-tamu negara, tamu-tamu asing mereka bisa lihat aset Indonesia yang luar biasa," lanjutnya.
Kemudian, Hashim lewat Arsari Group juga memiliki bisnis penyediaan air bersih senilai 330 juta dollar AS. Menurut Hashim, bisnis penyediaan air di Kaltim awalnya untuk memenuhi kebutuhan operasional Arsari Group di sana.
Ia pun menyewa konsultan asal Belanda, Witteveen Bos, untuk mensurvei pasokan air.
"Perusahaan itu merupakan salah satu konsultan engineering air bersih yang ternama di dunia. Dan saya menunjuk untuk membuat feasibility study atau studi kelayakan apakah layak atau tidak dibangun proyek air yang besar di tempat yang saya miliki di Kaltim," tutur Hashim.
Baca Juga: Alasan Adik Prabowo Tak Akan Jual Lahan di Kaltim Untuk IKN
"Berdasarkan hasil studi kelayakan Witteveen Bos, ternyata di wilayah kami topografinya sangat mendukung untuk dibangun bendungan yang bisa menghasilkan air melimpah,” sambungnya.
Arsari Group pun berencana memasok air bersih di wilayah Kalimantan Timur, seperti Balikpapan, Samarinda, Kota Bangun, Tenggarong, Kabupaten PPU, dan sekitarnya.
Untuk pasokan air bersih ke IKN di Kabupaten PPU, Hashim menyampaikan sampai saat ini belum ada penandatanganan kontrak. Ia menunggu pembentukan Otorita IKN dan Badan Layanan Umum (BLU).
BLU itulah yang akan bertanggung jawab untuk mengurusi operasional IKN, salah satunya aliran air bersih.
"Kami menunggu itu. Kami disuruh Pak Suharso (Menteri PPN/Kepala Bappenas) menunggu terbentuknya itu dulu," tambahnya.
"Saya pikir akan ada 4-6 kontrak yang ditandatangani. (Sekarang) belum ada karena masih menunggu undangan untuk mulai negosiasi dan belum diputuskan," kata Hashim.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.