JAKARTA, KOMPAS.TV - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI meminta pemerintah untuk menyediakan bahan bakar minyak (BBM) baru yang murah dan ramah lingkungan, jika tetap ingin menghapus Premium dan Pertalite.
Ketua Harian YLKI Tulus Abadi menyebut rencana penghapusan BBM jenis Premium sebenarnya bukanlah hal baru.
Pasalnya, kata dia, BBM Premium sempat dihapus khususnya pada 2017, tapi dihidupkan lagi pada 2018 saat menjelang Pemilu.
"Secara historis sebenarnya BBM jenis Premium sempat dihapuskan khususnya pada tahun 2017, di Jawa dan Bali pernah, tapi sayangnya kemudian menjelang 2018, kebijakan itu dianulir dan BBM Premium kembali diberlakukan," kata Tulus dalam keterangan video yang diterima KompasTV, Minggu (26/12/2021).
Tak hanya itu, Tulus juga menyebut pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jilid pertama, tim reformasi mafia Migas yang dikepalai Faisal Basri juga sempat merekomendasikan untuk menghapus keberadaan BBM subsidi jenis Premium di Indonesia.
"Artinya, dari sisi sejarah maupun kebijakan sebenarnya, ini bukan hal yang baru pemerintah akan menghapuskan BBM Premium," jelasnya.
Sementara dari sisi kualitas, BBM jenis Pemium dinilai tidak baik dan dapat merusak lingkungan. Pasalnya menurut Tulus, premium belum memenuhi standar Euro.
Terlebih, Jokowi kata Tulus, berkomitmen di mana pengurangan emisi terhadap bahan bakar fosil jadi mutlak diperlukan.
Baca Juga: Jika Pertalite dan Premium Dihapus, Begini Dampak BBM Beroktan Tinggi pada Kendaraan Lawas
"Oleh karena itu dari sisi lingkungan saya kira menjadi hal yang mutlak ketika mendorong adanya BBM yang lebih ramah lingkungan sehingga menimbulkan dampak yang lebih rendah terhadap lingkungan. Sehingga emisinya lebih rendah," ungkapnya.
Dia kemudian meminta pemerintah dan pertamina untuk dapat mencari solusi alternatif BBM yang harganya tetap terjangkau, namun kualitasnya tetap baik dan tidak merusak lingkungan.
"Kemudian gimana caranya agar tidak menimbulkan gejolak atau memukul daya beli masyarakat, saya kira kita dorong pemerintah dan pertamina membuat jenis BBM yang kualitasnya lebih baik tetapi harganya tetap setara dengan premium, sehingga masyarakat tidak mengalami syok," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah akan menghapus BBM jenis Premium dan pertalite sebagai upaya memperbaiki kondisi lingkungan.
Meski demikian, sampai saat ini, Pertamina masih menyediakan dan menyalurkan bensin Premium dan Pertalite di SPBU.
Hal ini dilakukan karena penugasan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
"Saat ini, sesuai ketentuan yang ada, Pertamina masih menyalurkan Premium di SPBU," ujar Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, dalam pernyataannya.
Adapun terkait penghapusan BBM jenis Premium dan Pertalite, pihaknya belum menerima keputusan resmi dari pemerintah.
Baca Juga: Premium dan Pertalite Dihapus, Pengamat Ingatkan Dampak Buruk Masyarakat Bawah dan Reaksi Pertamina
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.